Jumat, 02 November 2012

Kewiraswastaan dan Bisnis Kecil



Kewiraswastaan, Wiraswasta, dan Wiraswatawan

            Kewiraswastaan adalah kemampuan mengambil faktor-faktor produksi-lahan, tenaga kerja, dan modal, dengan berpikir kreatif dan inovatif serta menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Kewirswataan merupakan fenomena yang terputus-putus, muncul untuk mengawali perubahan dalam proses produksi dan kemudian hilang sampai muncul untuk mengawalil perubahan yang lain. Wiraswastawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lain.
            Wiraswasta sendiri merupakan seorang pelopor bisnis baru atau seorang manajer yang mencoba untuk memperbaiki suatu unit organisasi dengan memprakarsai perubahan produk.
            Wiraswastawan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang baik pada masyarakat, dengan selalu mencari pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.
            Kewirswastaan berbeda dengan manajer. Kewiraswastaan mencakup upaya mengawali perubahan dalam produksi, sedangkan manajemen mencakup koordinasi proses produksi yang sudah berjalan.
Kewiraswastaan mempunyai beberapa arti penting antara lain:
a.            Meningkatkan produktivitas
Seorang wiraswastawan dituntut untuk selalu kreatif dan menggunakan metode-metode baru yang dapat meningkatkan produktivitas.
b.           Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan
Dengan usaha yang dibukanya seorang wirasawstawan berarti membuka/menciptakan kesempatan kerja bagi orang lain dan tidak langsung bias meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
c.            Menciptakan teknologi baru dan menciptakan produk dan jasa baru
Banyak wiraswastawan yang membuka peluang baru dengan menciptakan produk atau jasa baru. Apabila ternyata masih mempertahankan produk lama, produk tersebut sudah disempurnakan atau diperbaiki.
d.           Mendorong inovasi
Meskipun biasanya mereka tidak menciptakan sesuatu yang baru, tetapi mereka dapat mengembangkan metode atau produk yang inovatif.
e.            Membantu organisasi bisnis yang besar
Biasanya perusahaan besar dalam pemenuhan bahan baku sering kali diperoleh dari perusahaan yang lebih kecil sebagai supliernya.

Unsur-unsur kewiraswastaan:

·         Memerintah diri. Maksud dari memerintah diri disini adalah kita sebagai para wiraswastawan harus sepenuhnya nyaman dan sepenuhnya berdisiplin diri meskipun kita adalah atasan kita sendiri. Para wiraswatawan akan bertangggung jawab untuk keberhasilan atau kegagalan.
·         Memeilhara diri. Kita harus percaya pada gagasan sendiri meskipun tidak seorang pun yang percaya, dan mampu memelihara antusiasme kita sendiri.
·         Berorientasi tindakan. Ide bisnis besar saja tidak lah cukup. Hal yang paling penting adalah keinginan membara untuk mewujudkan, mengaktualisasikan, dan membangun mimpi menjadi kenyataan.
·         Penuh semangat. Kita harus secara emosional, mental, dan fisik mampu bekerja lama dan keras
·         Toleran terhadap ketidakpastian. Wirausahawan yang berhasil hanya mengambil resiko yang diperhitungkan (jika mereka dapat mengatasinya). Akan tetapi, mereka harus menanggung sejumlah resiko.

Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan

            Bisnis kecil yaitu bisnis yang dimiliki dan dioperasikan secara independen, tidak dominan dalam bidang operasinya, dan memenuhi standarn ukuran tertentu dalam hal jumlah karyawan atau penerimaan tahunan.
            Seperempat dari bisnis kecil menyatakan “kurangnya pekerja yang memenuhi syarat” sebagai salah satu rintanbgan terbesar mereka untuk tumbuh. Selain untuk memberikan kesempatan pekerjaan, perusahaan kecil percaya bahwa mereka menawarkan keuntungan lain yang tidak ditawarkan perusahaan besar. Pemilik dari bisnis kecil melaporkan bahwa keuntungan terbesar mereka dibandingkan perusahaan besar adalah pelanggan mereka yang lebih personal dan kemampuan mereka untuk merespon kesempatan dengan cepat.

Perkembangan Franchising di Indonesia

            Pada dasarnya, perjanjian waralaba merupaka sebuah perjanjian dimana seseorang dengan ide bagus untuk bisnis menjual hak untuk menggunakan nama nbisnis tersebut dan untuk menjual produk atau jasa kepada orang lain dalam sebuah territorial tertentu. Pewaralaba adalah sebuah perusahaan yang mengembangkan sebuah konsep produk dan menjual kepada orang lain untuk membuat dan menjual produk tersebut.
            Waralaba sendiri mempunyai arti yaitu hak untuk menggunakan nama bisnis tertentu dan menjual produk atau jasanya dalam sebuah territorial tertentu. Orang yang membeli waralaba disebut terwaralaba. 

Perkembangan waralaba di Indonesia saat ini dan di masa mendatang mempunyai prospek yang baik dan semakin pesat kemajuannya, karena dapat memberikan manfaat bagi Franchisor dan Franchiseenya maupun bagi konsumen (mendapatkan jaminan produk yang bermutu), menyediakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja yang baru bagi angkatan kerja Indonesia. Disamping itu usaha Waralaba dapat pula memperluas sarana dan akses pasar bagi para produk-produk dan jasa Indonesia.
Dari waktu ke waktu terjadi peningkatan jumlah usaha waralaba dengan lisensi asing di Indonesia, karena dikenal dengan tingkat sukses mencapai 90% sehingga dinilai dapat memberikan manfaat-manfaat positif seperti, perolehan laba yang lebih besar daripada usaha dagang biasa, mempercepat alih teknologi, memperbesar peluang usaha, dan memperluas kesempatan kerja.
Pengembangan usaha menggunakan sistem waralaba dapat mendorong berkembangnya spesialisasi dan modernisasi usaha tradisional, menumbuhkan kreativitas dalam mengembangkan inovasi berusaha, sehingga pada gilirannya akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produksi barang dan jasa di Indonesia, dan dapat meningkatkan efisiensi usaha, disribusi, serta nilai tambah dalam aktivitas produksi nasional.
Bidang usaha atau jenis usaha yang dapat diwaralabakan akan mencakup bidang yang luas, baik barang maupun jasa. Bidang-bidang usaha atau jenis usaha yang potensial dikembangkan dengan sistem waralaba antara lain restoran, makanan cepat saji, eceran, hotel, properti, percetakan dan fotocopy, pusat kebugaran, salon mobil dan perbengkelan, salon kecantikan dan lain-lain. Tetapi sedikit pengusaha yang berani merawalabakan usahanya, karena kekurangan akan bisnis waralaba ini. Disamping itu mereka juga tidak ingin sukses usahanya atau resep suksesnya diketahui orang lain, walaupun risiko-risiko seperti itu semestinya dapat dihindari melalui perlindungan hukum atas paten, hak cipta, merek dan perjanjian yang jelas antara Franchisor dan Franchisee. Franchise yang berkembang di Indonesia, baik Franchise lokal maupun asing dapat diberikan contoh sebagai berikut :

Franchising lokal, misalnya :
-                    Fast Food
Contohnya : Ayam goreng Ny Tanzil, California Fried Chicken, Beef Bowl, Isabento.
-                    Restaurant/cafe/bar
Contohnya : Ayam Goreng Mbok Berek, Ayam Goreng Ny.Suharti, Kurumaya, Es teler 77, Delly joy, King Fried Chicken dan steak, Laura Arfura, Mie Tek Tek.
-                    Pizza/es krim/donut/cakes
Contohnya : Holland Bakery, Croisant de France, Nila Chandra Cake.

Franchising asing, misalnya :
-                    Fast Food
Contohnya : KFC, Texas Fried Chicken, Mc Donald, A&W, Wendyis, Hoka-Hoka bento, O La La.
-                    Restaurant/cafe/bar
Contohnya : Red Lobster, Panderosa, Sizzler, Hong Bin Lao, Black Angus, Fashion Cafe, Hard Rock, Kenny Rogers.
-                    Pizza/es krim/yogurt/donut
Contohnya : Pizza Hut, Round table pizza. Jolli Bee, Baskin Robins, Dunkin Donuts, Swensens, Yogen Fruzz.
-          Soft Drink
Contohnya : Green spot, Coca Cola,Pepsi Cola, Gatorade, dan lain lain.

Kiat-kiat Memilih Usaha dengan Cara Waralaba
  1. Jangan merasa ragu atau minder saat berhadapan dengan staf  bisnis waralaba. Biarpun mereka berhak menyeleksi Anda, sesungguhnya mereka juga membutuhkan Anda. Karena itu manfaatkan sesi-sesi wawancara dengan mereka untuk menggali habis kondisi usaha waralaba. Mereka boleh menggali informasi seputar kepribadian dan kondisi keuangan investor. Anda pun seharusnya bisa menggali berbagai informasi mendalam tentang perusahaan penyelenggara waralaba.
  2. Coba kenali latar belakang perusahaan atau sang pengusaha, bonafiditas, pengalaman, potensi pasar, peta persaingan, serta keunggulan dan keunikan produk atau sistem mereka. Dari serangan balik wawancara itu Anda bisa meraba sikap mereka. Cara dan sikap ketika menjawab pertanyaan bisa Anda jadikan tolok ukur kultur usaha mereka. Semakin mereka terbuka, semakin baik. Semakin mereka misterius dan tertutup, ya semakin buruk. Ingat, kelak Anda harus saling bertukar informasi dengan mereka. Bayangkan dan perkirakan apakah Anda bisa berkomunikasi secara nyaman dengan mereka kelak?
  3. Jangan segan menyelidiki kondisi keuangan pewaralaba. Kinerja mereka di masa lalu bisa menjadi pantulan prospek usaha Anda di masa depan. Pewaralaba yang baik tak akan segan membagi informasi penting ini. Waralaba yang layak pilih adalah perusahaan yang telah menghasilkan untung selama bertahun-tahun, setidaknya lebih dari 3 tahun. Tanyakan pula kinerja cabang atau gerai milik terwaralaba lama. Apakah mereka untung atau malah gulung tikar. Kalau tutup sebabnya apa, begitu pula kalau sukses resepnya apa. Tak ada salahnya kalau Anda mencoba menggali informasi langsung dari terwaralaba lama yang lebih dulu beroperasi.
  4. Pilihlah brand waralaba yang sudah dikenal masyarakat. Sebagian brand waralaba luar negeri tak dikenal di sini. Tapi, kalau nama mereka cukup terkenal secara Internasional,  layaklah untuk dipertimbangkan. Jadi jangan segan menyelidiki reputasi mereka lewat internet atau kenalan di luar negeri.
  5. Bisnis waralaba bukanlah deposito atau obligasi pemerintah yang berbunga tetap. Karena itu, jangan pertaruhkan seluruh kekayaan Anda pada bisnis yang ingin Anda masuki. Sehebat apa pun waralaba yang hendak Anda ikuti, resiko bisnis tetap ada. Soalnya, ada banyak faktor ekonomi yang tidak berada dalam kendali perusahaan atau pelaku ekonomi mana pun, sehebat apa pun sistem dan keunggulan mereka.
  6. Pelajari dan cermati draf kontrak sebaik-baiknya. Jangan terburu-buru menganggukkan kepala dan berjabat tangan tanda sepakat. Ingat, semua kewajiban dan hak Anda tercatat dalam dokumen kontrak. Jadi, jangan sampai kontrak itu nantinya hanya merugikan Anda.
Jenis-jenis Usaha yang potensial untuk diwaralabakan

Ada beberapa jenis-jenis usaha yang berpotensial untuk diwaralabakan, yaitu sebagai berikut,
·         Jenis Usaha Waralaba Sektor Makanan 
Sektor makanan merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam perputaran omset bisnis waralaba di Indonesia. Karena, kebutuhan akan makanan dan minuman menjadi harga mati setiap orang. Ia menyarankan, masyarakat yang tertarik terjun ke bisnis makanan dan minuman bisa mencoba peluang di usaha es krim, yoghurt, fast-food, atau makanan kecil seperti donat.
·         Jenis Usaha Waralaba Sektor Ritel 
Kontribusi peminat bisnis ritel dalam perputaran bisnis waralaba menduduki peringkat kedua. Kebutuhan masyarakat akan barang sehari hari turut menunjang perkembangan minimarket.
·         Jenis Usaha Waralaba Sektor Jasa 
Peluang usaha yang menarik di sektor ini misalnya bisnis jasa pencucian mobil dan motor, termasuk di antaranya jasa cuci helm. Banyak pihak meyakini, pemulihan ekonomi Indonesia akan mendongkrak pertumbuhan otomotif di Indonesia tahun depan. Ini menjadi berita baik bagi mereka yang ingin berusaha di sektor jasa otomotif.
·         Jenis Usaha Waralaba Sektor Farmasi 
Ketergantungan masyarakat yang begitu tinggi terhadap obat-obatan dan vitamin menjadi penyebab utamanya.
            Data-data tersebut mungkin penting untuk dijadikan pedoman dan pertimbangan sebelum memilih Jenis Usaha waralaba yang akan dibeli, tentunya dengan mempertimbangkan kualitas perusahaan yang menawarkan. Dengan demikian kita bisa Memilih Waralaba Yang benar-benar Menguntungkan
Ciri-ciri Perusahaan Kecil
·         Manajemen berdiri sendiri
·         Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil
·         Daerah operasinya local
·         Ukuran dalam kesuluruhan relative kecil

 Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil 
Bisnis kecil memiliki ciri-ciri skala usaha kecil, padat karya, berbasis sumberdaya lokal dan sumberdaya alam, pelaku banyak, dan menyebar, sehingga dari ciri-ciri tersebut dapat diuraikan beberapa kekuatan dan kelemahan usaha kecil sebagai berikut: 
a)      Skala usaha kecil
Salah satu karakter penting dari usaha kecil adalah skala usahanya yang relatif kecil. Meskipun batas atas kategori usaha kecil adalah dengan omset maksimal 1 miliar, namun dalam kenyataannya sebagian besar usaha kecil justru memiliki omset dibawah 500 juta. Mengacu pada argumentasi bahwa salah satu sumber keunggulan adalah melalui economies of scale, maka akan sulit bagi usaha berskala kecil secara individual untuk bersaing dengan usaha berskala besar dalam suatu aktivitas bisnis yang sama.
b)      Padat karya
Produk usaha berskala kecil pada umumnya sangat padat karya. Kegiatan produksi yang melibatkan banyak tenaga kerja sebagai konsekuensi dari aktivitas yang menghasilkan produk yang berciri hand made. Produk usaha kecil yang bersandar pada keahlian dan keterampilan tangan ini membawa konsekuensi pada kurangnya aspek presisi dan kesulitan untuk distandarisasi. Disamping memiliki kelemahan, aktivitas bisnis yang mengandalkan keterampilan individu tentu juga memiliki keunikan, sehingga mendapat pasar yang tersendiri. Keunikan produk UKM dapat dikembangkan sebagai sumber keungulan menghadapi produk-produk yang berbasis pabrikasi (produk cetak).
c)      Berbasis sumberdaya lokal dan sumberdaya alam.
Salah satu ciri dari orientasi berusaha di kalangan usaha kecil pada umumnya adalah lebih kepada upaya melakukan aktivitas apa yang bisa dilakukan dengan sumberdaya yang ada, ketimbang memproduksi sesuatu yang diminta oleh pasar. Dengan kata lain aktivitas usaha usaha kecil lebih kepada production oriented, memproduksi sebaik mungkin apa yang bisa dilakukan dengan bertumpu pada ketersediaan sumberdaya yang ada. Karakter aktivitas bisnis usaha kecil seperti ini menghasilkan produk-produk unggulan yang komparatif pada masing-masing wilayah. Kebersinambungan usaha yang berbasis sumberdaya alam tentu sangat rentan, manakala usaha kecil terlibat dalam aktivitas produksi yang mengeksploitasi sumberdaya alam yang tidak terbaharui.
d)     Pelaku banyak
Karena hampir tidak ada barrier to entry pada aktivitas bisnis usaha kecil, baik dari aspek teknologi, investasi, manajemen, perlindungan hak intelektual, maka sangat mudah bagi masyarakat untuk masuk ke dalam industri yang digeluti oleh usaha kecil. Sebagai konsekuensinya relatif sangat banyak pelaku bisnis usaha kecil dalam sektor dan kegiatan bisnis tertentu. Di satu sisi struktur usaha seperti ini sangat baik untuk mendorong kompetisi, tetapi di lain pihak usaha kecil sering dihadapkan pada kondisi dimana banyak usaha kecil sebagai produsen menghadapi kekuatan monopsonis.
e)      Menyebar
Aktivitas bisnis usaha kecil dapat dijumpai hampir diseluruh pelosok tanah air serta diberbagai sektor. Dengan demikian, bila usaha kecil dapat mengembangkan jaringan yang efektif, maka konsep global production dapat dipenuhi, karena usaha kecil  mampu menghasilkan produk di mana saja dan memasarkannya ke mana saja serta kapan saja. Dengan kata lain produk usaha kecil yang sejenis sangat mudah diperoleh masyarakat dimana saja dan kapan saja.
Keuntungan perusahaan kecil
Dalam hal keuntungan, perusahaan kecil mempunyai banyak keuntungan yang diantaranya,
1.      Modal minim. Jelas, modal yang dibutuhkan tidak banyak. Berapa banyak? Mungkin dari ratusan ribu sampai ratusan juta masih terhitung usaha kecil. Namun, pendapat saya, kecilnya modal bukan alasan untuk tidak segera ACTION mulai usaha. Seberapa pun modal yang dimiliki, anda bisa segera memulai usaha sendiri. Apalagi di bisnis internet, modal yang kecil bisa dikembang-biakkan sampai mendapatkan income yang sangat besar.
2.    Tahan banting. Usaha kecil memiliki kemampuan untuk bertahan. Terbukti di masa krisis lalu, usaha kecil tetap survive dan mampu membantu menggerakkan ekonomi bangsa. Sifat tahan banting dari usaha kecil ini memang sejalan dengan karakter entrepreneur yang melekat pada diri pemilik usaha.
3.    Cepat ACTION. Sebab anda pemilik usaha kecil, maka tak perlu tunggu lama untuk ambil keputusan. Andalah sang decision maker. Anda pengambil keputusan apa saja yang harus di-ACTION-kan untuk memajukan usaha anda. Kecepatan ACTION itu juga bermanfaat dalam merespon kebutuhan pasar yang terus berubah.
4.    Lebih fokus pada konsumen. Usaha kecil biasanya lebih fokus dalam melayanikonsumen. Mereka kenal siapa pelanggan A, siapa pelanggan B. Karena mengenal pelanggan lebih baik, membuat sebuah usaha kecil juga mampu melayani mereka dengan lebih optimal.
5.    Penuh tantangan. Memulai usaha kecil penuh dengan tantangan. Bukan berarti usaha besar tak ada tantangannya. Tapi usaha kecil dengan segala macam keterbatasannya, mesti berjuang untuk bisa survive. Mesti memikirkan dan melakukan banyak hal, yang terkadang banyak tugas dirangkap oleh pemilik usaha.
6.    Mudah beradaptasi. Karena tidak berhirarki panjang seperti usaha besar, usaha kecil punya kemampuan adaptasi yang tinggi. Kondisi pasar yang berubah, bisa dengan cepat diendus dan diselaraskan dengan usahanya. Inovasi-inovasi baru, sekecil apapun itu, biasanya muncul dalam kondisi tersebut.
7.    Ikut menggerakkan ekonomi masyarakat. Dari menyerap lapangan kerja sampai ikut menggerakkan ekonomi sekitar, usaha kecil berperan penting. Usaha jenis ini menjadi motor pertumbuhan ekonomi di lingkungannya.
8.  Inovasi. Usaha kecil biasanya sarat dengan inovasi dalam mengembangkan bisnisnya. Inovasi itu dilakukan dalam pengembangan produk, pemasaran, atau aspek internalnya. Inovasi juga lebih lebih mudah dilakukan ketimbang di usaha besar yang biasanya memiliki struktur organisasi dan proses kerja yang kompleks.
9.    Fleksibel. Usaha kecil punya sifat fleksibel. Ini membuatnya mampu menyesuaikan dengan kondisi yang sedang terjadi. Daya lentur usaha kecil ini yang membuatnya mampu bertahan dalam persaingan usaha.
10.Kebebasan. Bagi pemilik usaha kecil, kebebasan adalah hal yang paling didambakan. Bebas mengatur bagaimana strategi usahanya, bebas untuk mengambil keputusan terbaik bagi usahanya, serta disertai tanggung jawab untuk menanggung segala resikonya.
                                                                                                                                      
Kelemahan perusahaan kecil
Usaha kecil pun memiliki kelemahan. Diantara kelemahan dari bisnis kecil adalah,
-          Mudah terpengaruh  oleh perubahan situasi
-          Perubahan ekonomi
-          Lokasi yang buruk
-          Berkaitan dengan modal
-          Jaminan pekerjaan terhadap karyawan

Cara-cara mengembangkan usaha kecil

Untuk membantu para wirausahawan agar berhasil ada beberapa fungsi bisnis dalam situasi bisnis kecil, yaitu:
1.      Merencanakan bisnis
2.      Mendanai bisnis
3.      Mengenal pelanggan
4.      Mengelola karyawan
5.      Membuat catatan
Meskipun semua fungsi tersebut penting, baik pada permulaan maupun pada tahap manajemen bisnis , dua fungsi pertama-perencanaan dan pendanaan-merupakan perhatian utama ketika memulai bisnis. Fungsi-fungsi lainnya merupakan inti dari operasi sebenarnya setelah bisnis dimulai.

Kegagalan Perusahaan kecil
Dalam berbisnis tidak dapat dipungkiri bahwa akan selalu ada peluang suatu bisnis dapat hancur. Kegagalan-kegagalan itu pasti tidak luput dari beberapa fakot yang menyebabkan kegagalan tersebut terjadi. Diantara penyebab kegagalan perusahaan kecil, yaitu:
-       Terjun tanpa terlebih dahulu menguji keadaan pada skala kecil
-       Menetapkan harga terlalu rendah atau terlalu tinggi pada barang dan jasa
-       Menaksir terlalu rendah waktu yang dibutuhkan untuk membangun pasar
-       Memulai dengan modal terlalu kecil
-       Tidak membuat kelonggaran untuk mengantisipasi kemunduran dan biaya-biaya yang tak terduga
-       Membeli terlalu banyak dengan kredit
-       Tidak memahami siklus bisnis
-       Memulai dengan modal yang terlalu banyak dan tidak berhati-hati dalam menggunakannya

Perbedaan Antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil
         Kewirausahaan berani mengambil resiko dengan menyatukan berbagai fungsi, produksi dan modal, menerima laba dari nilai pasar yang dihasilkan. Selain itu, usaha kecil sifatnya mencari keuntungan, biasanya dilakukan melalui kegiatan usaha rumahan.


Referensi:
Nickels, McHugh, McHugh: Pengantar Bisnis hal 223-228

Tidak ada komentar:

Posting Komentar