Selasa, 30 Oktober 2012

Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan


Pengertian Perusahaan

            Perusahaan merupakan suatu lembaga, industry atau organisasi yang dimana  sumber daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan. Perusahaan adalah sebuah sistem dengan lingkungannya mewujudkan ide, dalam memenuhi tuntutan pelanggan yang direncanakan memuaskan dan keinginan, melalui kegiatan ekonomi. Maka dari itu dalam hal ini membutuhkan rasa tujuan, misi, strategi, tujuan, taktik dan kebijakan untuk tindakan dibutuhkan preview dan formulasi dan pengembangan strategis perusahaan, ini harus dimulai dengan definisi yang baik dari misi dan juga termasuk Perencanaan. 
            Perusahaan pun termasuk organisasi bisnis, dapat diartikan pula bahwa perusahaan adalah sebuah asosiasi atau kumpulan orang-orang nyata individu dan / atau perusahaan lain, yang masing-masing menyediakan beberapa bentuk modal. Kelompok ini memiliki tujuan yang sama atau fokus dan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Perkumpulan, kelompok atau asosiasi orang dapat dibuat untuk ada dalam bentuk badan hukum dan kemudian perusahaan itu sendiri dianggap sebagai "badan hukum". Nama perusahaan muncul karena, setidaknya awalnya, itu diwakili atau dimiliki oleh lebih dari satu orang yang nyata dan berbentuk badan hukum.
            Jenis perusahaan dibedakan menjadi tiga, yaitu: perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri dibedakan menjadi perusahaan perseorangan dan persekutuan (perseroan). 

Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan

            Pada umumnya suatu perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba sebanyak-banyaknya dan memuaskan kebutuhan pelanggan, dan dalam hal ini untuk mencapai tujuan tersebut tentunya suatu perusahaan harus didorong oleh beberapa faktor, salah satu diantara faktor-faktor tersebut adalah faktor tempat kedudukan dan letak perusahaan. Pemilihan letak dan tempat perusahaan harus dilakukan dengan tepat, karena dari ketepatan pemilihan letak dan tempat perusahaan akan menjadi penentu bagi keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan dan dari pemilihan tempat kedudukan dan letak perusahaan yang tepat juga akan memberikan bantuan dan dorongan yang sangat besar baik dalam hal kemudahan-kemudahan yang diberikan maupun dalam hal efisiensi biaya produksi. Kesalahan dalam memilih lokasi suatu badan usaha bisa menimbulkan kerugian yang sangat besar, dan juga membuang waktu secara percuma.

Tempat kedudukan perusahaan
Tempat kedudukan perusahaan merupakan kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan, dan sebagainya.

Letak perusahaan
            Lain halnya dengan tempat kedudukan perusahaan, Letak perusahaan merupakan tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Pemilihan letak perusahaan, yang bersifat agraris maupun yang bersifat ekstraktif, sangat dipengaruhi oleh alam. Perusahaan yang bersifat perniagaan secara umum mempunyai letak perusahaan yang mendekati tempat para produsen, sedangkan yang bersifat perusahaan distributor pada umumnya mempunyai letak perusahaan yang mendekati para konsumen (di daerah penjualan). Demikian juga perusahaan yang bersifat memberikan jasa, mempunyai letak perusahaan yang umumnya cenderung mendekati konsumen atau orang-orang yang membutuhkan jenis jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
          
Jenis-jenis letak perusahaan

Letak perusahaan dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu sebagai berikut:

1.      Letak Perusahaan yang Terikat Pada Alam
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi tidak dapat ditentukan oleh manusia; misalkan, usaha pertanian dan pertambangan.
2.      Letak Perusahaan Berdasarkan Sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah di lokasi itu. Misalkan kerjainan batik di daerah Surakarta dan Yogyakarta, hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam Kraton di kedua kota itu.
3.      Letak Perusahaan yang Ditetapkan oleh Pemerintah
Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan harus menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat di sekitar lokasi itu tidak merasa terganggu karena adanya perusahaan tersebut. Misalnya, pabrik senjata/amunisi, peternakan babi, dan pabrik obat-obatan.
4.      Letak Perusahaan yang Dipengaruhi oleh Faktor-faktor Ekonomi
Jenis perusahaan ini bersifat industri. Di sini ada bebarapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan letak perusahaan :
a.       Dekat dengan bahan baku
Contoh : pabrik gula, pabrik semen.
b.      Dekat dengan pasar
Di sini perusahaan sedekat mungkin dengan pasar atau konsumen.
Contoh : pabrik roti (Bakery), rumah makan dan juga perusahaan jasa seperti Bank/Asuransi.
c.       Dekat dengan pemasuk tenaga kerja
Bagi perusahaan yang banyak membutuhkan tenaga kerja bukan ahli, cenderung memperhatikan agar dekat dengan tenaga kerja tersebut.
Contoh : pabrik rokok, pabrik kembang gula.
d.      Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energy.
Contoh : pabrik peleburan bijih besi, aluminium dan baja.
e.      I k l i m
Suatu perusahaan seringkali membutuhkan adanya iklim dan pengaturan suhu udara yang tertentu.
Contoh : pabrik the, pemintalan kapas, industri jamur.
f.        Ongkos Transport
Misalkan pabrik mobil, sangat membutuhkan lancarnya transportasi. Apabila jalan-jalan yang akan dilalui produk perusahaan ke konsumen sudah baik, maka diharapkan ongkos transportnya juga akan menjadi rendah.
g.       Besarnya suplai modal
Perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, cenderung akan memilih tempat dimana penananman modal cukup besar disertai tingkat bunga yang cukup rendah.

            Untuk masing-masing perusahaan, pengaruh tiap faktor adalah berbeda-beda. Hanya saja yang dianggap ideal untuk suatu lokasi perusahaan ialah tempat dimana semua biaya operasi perusahaan paling rendah. Dasar teori lokasi perusahaan : “Tempatkanlah pada titik geografis yang paling banyak memberikan kesempatan kepada perusahaan di dalam usaha mencapai tujuannya”. Jadi dengan kata lain, dicari titik lokasi yang paling ekonomis di segala sektor.

Perusahaan dan Lembaga Sosial

Tujuan dari pendirian perusahaan 
            Tujuan pendirian perusahaan pada umumnya dapat di bedakan menjadi tujuan ekonomis dan tujuan sosial. Tujuan ekonomis bersangkutan dengan upaya suatu perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis. Dalam hal ini suatu perusahaan berupaya memaksimalkan laba, menciptakan pelanggan sebnyak-banyaknya, dan menjalankan upaya-upaya pengembangan dengan memusatkan perhatian kepada kebutuhan masyarakat dalam hal produk yang diinginkan baik itu kualitas, harga, kuantitas, waktu pelayanan, kegunaan produk dan sebagainya. Sedangkan untuk tujuan sosial, perusahaan diharapkan untuk memperhatikan keinginan investor, karyawan yang menyediakan faktor-faktor produksi,  maupun masyarakat luas. Kedua tujuan perusahaan ini harus saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberikan kepuasan yang maksimal kepada keinginan konsumen.

Perusahaan sebagai suatu sistem 
            Sistem sendiri merupakan satu kesatuan dari beberapa macam hal yang saling berinteraksi satu sama lainnya, baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung dalam rangka mencapai  suatu tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu sistem, mengapa? Karena perusahaan merupakan satu kesatuan dari produsen yang saling berinteraksi untuk menghasilkan atau memproduksi barang atau jasa yang bertujuan untuk memberikan kepuasan yang maksimal terhadap  keinginan konsumen.

Sistem perusahaan
Sitem perusahaan memiliki beberapa sifat :
Ø  Bersifat kompleks
Berhubungan dengan pemasok,pemerintah,masyarakat,dsb
Ø  Satu kesatuan
Setiap sub sistem berjalan untuk mencapai tujuan
Ø  Berbagai jenis
Jenis perusahaan berbagai ukuran,bentuk dan jenis usahanya
Ø  Saling bergantung
Suatu perusahaan bergantung kepada pihak lain seperti pemasok dan pemilik dana
Ø  Dinamis
Kekuatan interen dan eksteren mendorong perusahaan terus berubah menyesuaikan kondisi lingkungan

Fungsi-fungsi Perusahaan
            Perusahaan mempunyai suatu tujuan yaitu mendapatkan laba sebesar-besarnya. Oleh karena itu, agar tujuan dari suatu perusahaan dapat terlaksanakan dengan baik sangat diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalh tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain. Terdapat dua fungsi perusahaan, yaitu fungsi operasi dan fungsi manajemen.
A.    Fungsi Operasi
Fungsi Operasi penunjang, pemasaran, pembelian dan produksi, keuangan, akuntansi, personalia, fungsi operasi utama perusahaan, administrasi, teknologi informasi, transformasidan komunikasi, pelayanan umum dan uu.
B.     Fungsi Manajemen
Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, dan pengendalian.
Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya dengan lancer, terkoordinasi, terintegrasidalam rangka mencapai tujuan.
Ciri-ciri perusahaan
            Perusahaan yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang, secara garis besar perusahaan mempunyai fungsi yang mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikendali.
Ciri-ciri umumnya :
a.    Operatif: adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi barang dan jasa.
b.     Koordinatif: diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
c.       Regular: untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
d.  Dinamis: lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
e.       Formal: tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian,
f.        Lokasi: perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
g.   Pelayanan Bersyarat: keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.

Lingkungan Perusahaan dan Pengaruhnya
            Salah satu faktor yang berpengaruh pada perusahaan adalah lingkungan dari perusahaan itu sendiri. Pada dasarnya lingkungan perusahaan terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Keduanya sangat berpengaruh bagi majunya suatu perusahaan. 
Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal didefinisikan sebagai semua elemen di luar suatu organisasi yang relevan pada operasinya. Organisasi mengambil input (bahan baku, uang, tenaga, kerja, dan energy) dari lingkungan eksternal, melakukan transformasi menjaadi produk atau jasa, dan mengirimkan kembali ke lingkungan eksternal, melakukan transformasi menjadi produk atau jasa, dan mengirimkan kembali ke lingkungan eksternal sebagai output.
Lingkunagn eksternal mempunyai elemen tindakan-langsung dan tindakan-tidak-langsung. Elemen tindakan-langsung juga disebut dengan lingkungan ekstern mikro yang termasuk pemegang saham, pemasok, serikat pekerja, dan banyak lagi yang secara langsung mempengaruhi suatu organisasi. Elemen tindakan-tidak-langsung, sepeti teknologi, ekonomi, dan politik suatu masyarakat, mempengaruhi jalannya suatu perusahaan, walaupun secara tidak langsung.
Lingkungan Eksternal Makro Perusahaan Meliputi :
1.      Teknologi
Dalam setiap masyarakat atau industri , tingkat kemajuan memainkan peranan yang berarti. Sebagai contoh kemajuan teknologi akan menurunkan permintaan akan manajer- manajer menengah dan lini pertama, Banyak perusahaan sekarang menggunakan komputer untuk meramalkan operasi-operasi dan schedulin produksinya , dimana pada waktu yang lalu dilakukan oleh fungsi–fungsi manajemen menengah. Inovasi teknologi dapat juga menimbulkan posisi persaingan baru dalam industri–industri yang berbeda. Ini semua menuntut manajer perusahaan bersikap tanggap terhadap tantangan – tantangan dan mampu memanfaatkan kesempatan yang ada. Manajer perlu senantiasa menaksir arah perkembangan teknologi dan memperkirakan perngaruhnya pada organisasi atau melakukan peramalan teknologi.

2.      Ekonomi
Para manajer akan selalu terlibat dengan masalah-masalah biaya sumber daya– sumber daya yang dibutuhkan dalam organisasi. Biaya ini berubah-berubah setiap waktu karena pengaruh faktor – faktor ekonomi. Sehingga manajer senantiasa perlu menganalisa dan mendiagnosa faktor – faktor ekonomi, seperti kecenderungan inflasi atau deflasi harga-harga barang dan jasa, kebijaksanaan moneter, dan kebijaksanaan fisikal dll, jadi manajer perusahaan harus mencurahkan waktu dan sumber daya untuk melakukan peramalan ekonomi dan antisipasi perubahan harga.
3.      Lingkungan sosial kebudayaan
Merupakan pedoman hidup yang menentukan bagaimana hampir seluruh organisasi dan manajer harus beroperasi. Lingkungan ini mencakup kepercayaan, nilai-nilai, sikap-sikap, pandangan serta pola kehidupan yang dibentuk oleh tradisi , pendidikan, kelompok, ethnis, teknologi , demografi, geografis, serta agama dan kepercayaan dari sekelompok atau seluruh masyarakat tertentu. Pengaruh dari pedoman hidup ini dapat sangat luas atau felatif sempit. Misal, batasan bagi pekerja wanita mungkin hanya berlaku disuatu daerah, tetapi dapat juga berlaku secara nasional.

4.      Dimensi Internasional
Komponen Internasional dalam lingkungan eksternal juga menyajikan kesempatan-kesempatan dan tantangan-tantangan serta mempunyai potensi menjadi faktor yang berpengaruh langsung pada operasi perusahaan. Kekuatan-kekuatan internasional ini berpengaruh melalui perkembangan politik dunia, ketergantungan ekonom transfer teknologi. Lebih sempit lagi, kekuatan ini berwujud misalnya keterrgantungan sumberdaya impor, keadaan resesi, persaingan dengan perusahaan – perusahaan multinasional, tingkat pertukaran mata uang asing dsb. Maka hendaknya manajer mampu menanalisa dan mengantisipasi untuk kemudian meletakkan dasar yang kuat dalam menghadapi perkembangan dunia internasional.

Lingkungan eksternal mikro perusahaan meliputi :

1.      Para Pesaing
Lingkungan persaingan perusahaan tercemin dari tipe , jumlah dan norma – norma perilaku organisasi pesaing. Dengan pemahaman akan lingkungan persaingan yang dihadapinya, organisasi dapat mengetahui posisi persaingannya  sehingga lebih mampu mengoptimalkan operasi – operasinya.

2.      Langganan/Konsumen
#  Strategi kebijaksanaan dan taktik pemasaran perusahaan sangat tergantung situasi pasar dan langganan. Analisa langganan berguna untuk mengantisipasi perubahan perilaku pasar atau langganan dan mengarahkan pengolakasian sumberdayanya sesuai kebutuhan dan keinginan langganan.

3.      Pasar Tenaga Kerja
Organisasi memerlukan sejumlah karyawan dengan berbagai bermacam– macam  ketrampilan, kemampuan, dan pengalaman/ Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan yang cakap merupakan kebutuhan prasyarat bagi perusahaan yang sukses. Ada tiga faktor yang paling berpengaruh terhadap  pemenuhan kebutuhan karyawan perusahaan, yaitu reputasi perusahaan di mata angkatan kerja, tingkat pertumbuhan angkatan kerja dan tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan.

4.       Lembaga Keuangan
Organisasi tergantung pada bermacam-macam lembaga keuangaan untuk memperluas kegiatan-kegiatannya. Kebutuhan akan dana dari lembaga-lembaga keuangan tersebut dapat jangka pendek untuk membelanjai operasi-operasinya atau jangka panjang untuk membangun fasilitas baru dan membeli peralatan baru.

5.      Para Penyedia 
      Tetap organisasi sangat tergantung pada sumber-sumber dari sumber daya untuk memenuhi kebutuhan baku (mentah), bahan pembantu, pelayanan energi, dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi keluaran.

6.      Perwakilan Pemerintah
Hubungan organisasi dengan perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang semakin kompleks. Disamping merupakan atau menjadi para penyedia dan kreditur bagi perusahaan, juga menetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi organisasi, prosedur-prosedur perijinan dll.

 Lingkungan ekstern mikro terdiri dari:
1.      Pelanggan (customers)
Pelanggan membeli produk barang dan jasa. perusahaan tidak dapat hidup tanpa dukungan pelanggan. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan usahanya suatu perusahaan perlu mengamati perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pengamatan reaktif dan proaktif merupakan strategi dalam mengamati kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pengamatan reaktif adalah memusatkan perhatian pada kecendrungan dan masalah pelanggan setelah kejadian, misalnya mendengarkan keluhan pelanggan. Pengamatan proaktif terhadap pelanggan adalah dengan memperkirakan kejadian, kecendrungan, dan masalah sebelum hal itu terjadi (sebelum pelanggan mengeluh).

2.      Pesaing (Competitors)
Pesaing adalah perusahaan di dalam industri yang sama dan menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Seringkali perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan usaha tergantung pada apakah perusahaan melakukan pelayanan yang lebih baik daripada pesaing lain. Karena itu, perusahaan harus melakukan analisis bersaing, yaitu menentukan siapa pesaingnya, mengantisipasi pergerakan pesaing, serta memperhitungkan kekuatan dan kelemahan pesaing.

3.      Pemasok (suppliers)
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja, keuangan dan sumber informasi kepada perusahaan lain. Terdapat hubungan saling ketergantungan antara pemasok dan perusahaan. Ketergantungan perusahaan pada pemasok adalah pentingnya produk pemasok bagi perusahaan dan sulitnya mencari sumber lain sebagai pengganti. Ketergantungan pemasok pada perusahaan adalah suatu tingkat dimana perusahaan pembeli sebagai pelanggan bagi pemasok dan sulitnya menjual produk kepada pembeli lain.

4.       Perwakilan-perwakilan Pemerintah
Hubungan organisasi dalam perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang semakin kompleks. Peraturan-peraturan industri yang ditetapkan oleh perwakilan pemerintah ini harus ditaati oleh organisasi dalam operasinya, prosedur perijinan, dan pembatasan-pembatasan lainnya untuk melindungi masyarakat.

5.      Lembaga Keuangan
Organisasi-organisasi tergantung pada bermacam-macam lembaga keuangan, seperti bank-bank komersial, bank-bank instansi, dan perusahaan - perusahaan asuransi termasuk pasar modal. Lembaga keuangan ini sangat dibutuhkan perusahaan untuk menjaga dan memperluas kegiatan-kegiatannya seperti pendanaan untuk membangun fasilitas baru dan membeli peralatan baru, serta pembelanjaan operasi-operasinya.

Lingkungan Ekstern Makro

Lingkungan ekstern makro terdiri dari:

1.      Ekonomi
Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi sebagian besar organisasi yang beroperasi di dalamnya. Pada suatu keadaan perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum kemampuan daya beli masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa meningkat. Akan tetapi, kondisi perekonomian seperti itu tidak menjamin bahwa suatu perusahaan juga bertumbuh, hanya menyediakan Lingkungan yang mendorong terjadinya pertumbuhan usaha.
Dalam keadaan perekonomian yang lesu, daya beli masyarakat yang menurun, membuat pertumbuhan usaha menjadi sulit. Sehingga para manajer perusahaan harus selalu mengantisipasi variable-variabel ekonomi seperti kecendrungan inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan fiscal dan moneter, dan harga-harga yang ditetapkan oleh pesaing.

2.      Teknologi
Teknologi adalah pengetahuan, peralatan, dan teknik yang digunakan untuk mengubah bentuk masukan (input) menjadi keluaran (output). Sehingga perubahan dalam teknologi dapat membantu perusahaan menyediakan produk yang lebih baik atau menghasilkan produknya dengan lebih efisien. Akan tetapi prubahan teknologi juga dapat memberikan suatu ancaman bagi perusahaan-perusahaan tradisional. Contohnya perusahaanfotocopy pada awalnya memberi ancaman bagi perusahaan kertas karbon.

3.       Politik Hukum
Komponen politik/hukum adalah undang-undang, peraturan, dan keputusan pemerintah yang mengatur perilaku usaha. Komponen politik/hukum ini dalam suatu periode waktu tertentu akan menentukan operasi perusahaan. Sehingga manajer tidak mungkin mengabaikan iklim politik dan hukum-hukum maupun peraturan yang ada di suatu negara, seperti perlakuan yang adil dalam pembayaran gaji harus sesuai dengan upah minimum yang ditetapkan pemerintah.

4.      Sosial Budaya
Komponen sosial budaya merujuk kepada karakteristik demografi serta perilaku, sikap, dan norma-norma umum dari penduduk dalam suatu masyarakat tertentu. Pertama, perubahan karakteristik demografi seperti, jumlah penduduk dengan keterampilan khusus, pertumbuhan atau pengurangan dari golongan populasi tertentu, mempengaruhi cara perusahaan menjalankan usahanya. Kedua, perubahan sosial budaya dalam perilaku, sikap, dan norma-norma juga mempengaruhi permintaan akan produk dan jasa suatu usaha.

            Lingkungan internal perusahaan
       Lingkungan internal adalah semua sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi organisasi. Pihak yang berkepentingan internal yaitu organisasi itu sendiri. Unsur-unsur dari lingkungan internal antara lain: 
  • Karyawan. Semakin berkembangnya organisasi maka karyawan dituntut untuk lebih meningkatkan ketrampilan dan kemampuannya. Adakalanya suatu posisi dalam organisasi menghendaki klasifikasi pendidikan tertentu, seperti programer komputer mensyaratkan karyawanya untuk menguasai software terbaru.
  • Manajemen. Dalam menjalankan usahanya, organisasi memerlukan koordinasi atau pengaturan agar sasaran organisasi dapat tercapai. Pengertian manajemen yang terdapat dalam investorwords.com management is the group of individuals who make decisions about how a business is run” .
  • Pemegang saham dan dewan direksi. Pada sebuah perusahaan publik yang besar, pemegang saham memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan melalui hak pemberian suara pada rapat umum pemegang saham.
  • Modal dan peralatan fisik. Organisasi atau perusahaan membutuhkan modal untuk kelangsungan hidupnya. Untuk organisasi yang telah go public modal diperoleh dari para penanam saham. Peralatan fisik seperti sarana dan prasarana juga menjadi modal suatu organisasi.

Pendekatan dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan
            Kesempatan dalam bisnis serta bisnis itu sendiri akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Kaitan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Suatu perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Pada mulanya telah dilakukan secara tradisional yaitu para usahawan beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik pusat sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu, dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
            Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
            Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.








(Pontas M. Pardede,2005:105
Stoner, James A.F, Freeman, R. Edward, and Gilbert JR, Daniel R: Manajemen