Keuangan
perusahaan
Keuangan
perusahaan atau yang mungkin lebih dikenal dengan fungsi keuangan, menurut
Ross, et. al (2007), terdapat 3 (tiga) hal penting yang harus dipertimbangkan
oleh seorang Manajer Keuangan dalam pengelolaan perusahaan, yakni sebagai
berikut:
1. Investasi
jangka panjang apa yang mesti dilakukan oleh perusahaan?
2. Bagaimana
(dengan cara apa) perusahaan dapat memperoleh dana bagi kebutuhan investasinya?
3. Seberapa besar
cash flow jangka pendek yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka membayar tagihan-tagihannya?
Van Horne
(2005) mengatakan bahwa fungsi keuangan mencakup tiga hal, yakni keputusan
investasi, keputusan keuangan dan kebijakan/keputusan dividen. Perbedaannya
dengan Ross, et.al (2007) adalah pada keputusan yang ketiga, yakni net working
capital yang harus dikelola. Pada sudut yang berbeda, kebijakan dividen
merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan oleh seorang Manajer Keuangan.
Keuangan
perusahaan memiliki tiga motif yang berbeda di antaranya:
·
DIVESTASI
Perusahaan
memiliki beberapa motif untuk divestasi.
Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi
(menjual) bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya
sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat
dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak
perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi dengan
bisnis utamanya.
Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh
keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan
karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai
contoh, CSX Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya
yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan
sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini.
Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang
dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi (menjual
bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum
melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila
dibandingkan dengan perusahaan pada saat sebelum melakukan divestasi. Hal ini
memperkuat keinginan perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya bernilai
berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.
Motif keempat untuk divestasi adalah unit bisnis
tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan
dari core competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya
semakin besar.
·
Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Bahasa Inggris: Rights Issue) atau disingkat HMETD
dalam pasar modal Indonesia adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang
namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila
perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari saham portopel atau saham simpanan. Hak
tersebut diberikan dalam jangka waktu 14 hari terhitung sejak tanggal penawaran
dilakukan dan jumlah yang berhak diambil seimbang dengan jumlah saham yang
mereka miliki secara proporsional.
·
Kebangkrutan
adalah ketidakmampuan yang dinyatakan secara legal
oleh individu atau organisasi untuk membayar kreditur mereka.
Teknik
analisis meramalkan kas perusahaan
Teknik ini
digunakan untuk :
•
Menilai
apakah kinerja perusahaan sesuai dengan target umum perusahaan itu sendiri dan
harapan investor
•
Mengestimasi
dampak dari perubahaan operasi Estimasi Penjualan
•
Mengantisipasi
kebutuhan pedanaan perusahaan dimasa depan
•
Menentukan
rencana yang memaksimalkan nilai pemegang saham
Estimasi
Estimasi adalah sebuah proses pengulangan. Pemanggilan
ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase definisi, yaitu ketika anda
menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan karena anda
membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang,
anda harus memeriksa estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi
rencana akhir proyek.
Ada 3 teknik
yang digunakan untuk melakukan estimasi , yaitu :
• Keputusan
profesional
• Sejarah
• Rumus –
rumus
Estimasi
penjualan
Estimasi
penjualan memiliki hubungan yang sangat erat dengan anggaran penjualan. Selain
menentukan anggran penjualan yang terdiri dari anggaran penerimaan dan anggaran
pengeluaran atau biaya penjualan, perlu juga menentukan anggaran produksi,
biaya material, tenaga kerja dan harga pokok penjualan. Akhir dari ini adalah
penentuan anggaran laporan laba rugi. Dengan demikian proses estimasi ini
memiliki peran yang sangat strategis bagi manajemen perusahaan.
Estimasi
produksi
Estimasi biaya
produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan
kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan
baku sampai menjadi bahan jadi.
Biaya-biaya
tersebut terdiri dari:
·
Biaya Bahan
Baku (disingkat BBB)
·
Biaya Tenaga
Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
·
Biaya
Overhead Pabrik (disingkat BOP)
Estimasi
pembelian bahan langsung
Estimasi
pembelian bahan langsung adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung
maupun sistem online. estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun
pembeli. karena penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem
online, dan si pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.karena
pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana.
Cukup hanya dengan berada di depab komputer dan memilih barang mana yang akan
di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara
seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
Estimasi
pemakaian bahan langsung
Estimasi pemakaian
bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan
pembantu dan bahan penunjang produksi
Upah
langsung
Upah
langsung merupakan biaya manufaktur yang mudah dilacak keberadaannya dalam
produk yang dibuat, misalkan; 1unit meja belajar menyerap biaya kerja sebesar
Rp. 250.000,- per unit. Selain upah langsung dalam proses produksi sering
terjadi pembayaran untuk upah tidak langsung (indirect labor ), misalkan; upah
pemeliharaan mesin pabrik, penangan material, insinyur dan lainnya. Pos biaya
tersebut masuk ke kategori biaya umum pabrik ( factory overhead)Upah langsung
tersebut berupa biaya variabel ( variable costs ). Saat ini banyak perusahaan
membayar para karyawan pabriknya dengan sistem gaji tetap ( fixed salary ) per
bulan.
Estimasi
Beban Fabrikase
Estimasi
beban fabrikase adalah estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikasi
Estimasi
Harga Pokok Penjualan
Estimasi HPP adalah biaya yang masuk ke dalam
menciptakan produk yang menjual perusahaan, sehingga biaya hanya dimasukkan
dalam mengukur adalah mereka yang secara langsung terkait dengan produksi
produk. Sebagai contoh, HPP untuk mobil itu akan meliputi biaya material untuk
bagian-bagian yang masuk ke dalam membuat mobil bersama dengan biaya tenaga
kerja yang digunakan untuk menempatkan mobil bersama. Biaya pengiriman mobil ke dealer dan biaya tenaga kerja yang
digunakan untuk menjual mobil akan dikecualikan. Biaya tepat dimasukkan dalam
perhitungan HPP akan berbeda dari satu jenis bisnis yang lain.
Biaya barang
dikaitkan dengan produk-produk sebuah perusahaan dibebankan sebagai perusahaan
yang menjual barang-barang ini. Ada beberapa cara untuk menghitung HPP, tetapi
salah satu cara yang lebih mendasar adalah mulai dengan persediaan awal periode
dan tambahkan jumlah pembelian selama periode kemudian dikurangi dengan
persediaan akhir.Perhitungan ini memberikan jumlah persediaan atau, lebih
khusus, biaya persediaan ini, dijual oleh perusahaan selama periode. Karena
itu, jika sebuah perusahaan dimulai dengan $ 10 juta di persediaan, membuat $ 2
juta dalam pembelian dan berakhir periode dengan $ 9 juta dalam persediaan,
biaya perusahaan barang untuk periode yang akan menjadi $ 3 juta ($ 10.000.000
+ $ 2 juta – $ 9 juta).
Estimasi
Beban Penjualan
Estimasi
beban penjualan adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor yang
membuat perusa haan atau sie penjual oleh pihak-pihak tertentu.misalkan beban
pajak, kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.
Estimasi
Beban Administrasi
Estimasi
bebas administrasi adalah beban administrasi perusahaan yang fokus dari
kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya
administrasi di sektor pekerjaan sementara.
Penyebab
utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah:
·
tingginya
jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja
pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta
penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi);
·
perubahan
undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan
sementara;
·
penerapan
sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang
melekat pada penggunaan pekerja flex
Estimasi
Laba / Rugi
Estimasi
laba/rugi adalah laporan keuangan suatu perusahan yang menunjukan keuntungan
atau kerugian. di mana semua laporan keuangan di tunjukan pada estimasi ini,
karena dengan estimasi ini perusahaan ini bisa mengetahui apakah perusahaan ini
mendapatkan keuntungan atau laba ataupun memperoleh kerugian.
Estimasi kas
Estimaasi
kas adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh
perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa
jumlah uang atau kas yang ada. Apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan
atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar