Kewiraswastaan,
Wiraswasta, dan Wiraswatawan
Kewiraswastaan
adalah kemampuan mengambil faktor-faktor produksi-lahan, tenaga kerja, dan
modal, dengan berpikir kreatif dan inovatif serta menggunakannya untuk
memproduksi barang atau jasa baru. Kewirswataan merupakan fenomena yang
terputus-putus, muncul untuk mengawali perubahan dalam proses produksi dan
kemudian hilang sampai muncul untuk mengawalil perubahan yang lain. Wiraswastawan
menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif
bisnis lain.
Wiraswasta sendiri merupakan seorang
pelopor bisnis baru atau seorang manajer yang mencoba untuk memperbaiki suatu
unit organisasi dengan memprakarsai perubahan produk.
Wiraswastawan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk
memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk
diri sendiri atau pelayanan yang baik pada masyarakat, dengan selalu mencari
pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan
menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih
efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta
kemampuan manajemen.
Kewirswastaan berbeda dengan manajer. Kewiraswastaan
mencakup upaya mengawali perubahan dalam produksi, sedangkan manajemen mencakup
koordinasi proses produksi yang sudah berjalan.
Kewiraswastaan mempunyai beberapa
arti penting antara lain:
a.
Meningkatkan produktivitas
Seorang wiraswastawan dituntut
untuk selalu kreatif dan menggunakan metode-metode baru yang dapat meningkatkan
produktivitas.
b.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
menciptakan pekerjaan
Dengan usaha yang dibukanya seorang
wirasawstawan berarti membuka/menciptakan kesempatan kerja bagi orang lain dan
tidak langsung bias meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
c.
Menciptakan teknologi baru dan
menciptakan produk dan jasa baru
Banyak wiraswastawan yang membuka
peluang baru dengan menciptakan produk atau jasa baru. Apabila ternyata masih
mempertahankan produk lama, produk tersebut sudah disempurnakan atau
diperbaiki.
d.
Mendorong inovasi
Meskipun biasanya mereka tidak
menciptakan sesuatu yang baru, tetapi mereka dapat mengembangkan metode atau
produk yang inovatif.
e.
Membantu organisasi bisnis yang besar
Biasanya
perusahaan besar dalam pemenuhan bahan baku sering kali diperoleh dari
perusahaan yang lebih kecil sebagai supliernya.
Unsur-unsur
kewiraswastaan:
·
Memerintah diri. Maksud dari
memerintah diri disini adalah kita sebagai para wiraswastawan harus sepenuhnya
nyaman dan sepenuhnya berdisiplin diri meskipun kita adalah atasan kita
sendiri. Para wiraswatawan akan bertangggung jawab untuk keberhasilan atau
kegagalan.
·
Memeilhara diri. Kita harus percaya
pada gagasan sendiri meskipun tidak seorang pun yang percaya, dan mampu memelihara
antusiasme kita sendiri.
·
Berorientasi tindakan. Ide bisnis
besar saja tidak lah cukup. Hal yang paling penting adalah keinginan membara
untuk mewujudkan, mengaktualisasikan, dan membangun mimpi menjadi kenyataan.
·
Penuh semangat. Kita harus secara emosional,
mental, dan fisik mampu bekerja lama dan keras
·
Toleran terhadap ketidakpastian.
Wirausahawan yang berhasil hanya mengambil resiko yang diperhitungkan (jika
mereka dapat mengatasinya). Akan tetapi, mereka harus menanggung sejumlah
resiko.
Perusahaan Kecil dalam
Lingkungan Perusahaan
Bisnis
kecil yaitu bisnis yang dimiliki dan dioperasikan secara independen, tidak
dominan dalam bidang operasinya, dan memenuhi standarn ukuran tertentu dalam
hal jumlah karyawan atau penerimaan tahunan.
Seperempat
dari bisnis kecil menyatakan “kurangnya pekerja yang memenuhi syarat” sebagai
salah satu rintanbgan terbesar mereka untuk tumbuh. Selain untuk memberikan
kesempatan pekerjaan, perusahaan kecil percaya bahwa mereka menawarkan
keuntungan lain yang tidak ditawarkan perusahaan besar. Pemilik dari bisnis
kecil melaporkan bahwa keuntungan terbesar mereka dibandingkan perusahaan besar
adalah pelanggan mereka yang lebih personal dan kemampuan mereka untuk merespon
kesempatan dengan cepat.
Perkembangan
Franchising di
Indonesia
Pada dasarnya,
perjanjian waralaba merupaka sebuah perjanjian dimana seseorang dengan ide
bagus untuk bisnis menjual hak untuk menggunakan nama nbisnis tersebut dan
untuk menjual produk atau jasa kepada orang lain dalam sebuah territorial
tertentu. Pewaralaba adalah sebuah perusahaan yang mengembangkan sebuah konsep
produk dan menjual kepada orang lain untuk membuat dan menjual produk tersebut.
Waralaba sendiri
mempunyai arti yaitu hak untuk menggunakan nama bisnis tertentu dan menjual
produk atau jasanya dalam sebuah territorial tertentu. Orang yang membeli
waralaba disebut terwaralaba.
Perkembangan waralaba di Indonesia
saat ini dan di masa mendatang mempunyai prospek yang baik dan semakin pesat
kemajuannya, karena dapat memberikan manfaat bagi Franchisor dan Franchiseenya
maupun bagi konsumen (mendapatkan jaminan produk yang bermutu),
menyediakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja yang baru bagi angkatan
kerja Indonesia. Disamping itu usaha Waralaba dapat pula memperluas sarana dan
akses pasar bagi para produk-produk dan jasa Indonesia.
Dari waktu ke waktu terjadi
peningkatan jumlah usaha waralaba dengan lisensi asing di Indonesia, karena
dikenal dengan tingkat sukses mencapai 90% sehingga dinilai dapat memberikan
manfaat-manfaat positif seperti, perolehan laba yang lebih besar daripada usaha
dagang biasa, mempercepat alih teknologi, memperbesar peluang usaha, dan
memperluas kesempatan kerja.
Pengembangan usaha menggunakan
sistem waralaba dapat mendorong berkembangnya spesialisasi dan modernisasi
usaha tradisional, menumbuhkan kreativitas dalam mengembangkan inovasi
berusaha, sehingga pada gilirannya akan membuka akses pasar yang lebih luas
bagi produksi barang dan jasa di Indonesia, dan dapat meningkatkan efisiensi usaha,
disribusi, serta nilai tambah dalam aktivitas produksi nasional.
Bidang usaha atau jenis usaha yang
dapat diwaralabakan akan mencakup bidang yang luas, baik barang maupun jasa.
Bidang-bidang usaha atau jenis usaha yang potensial dikembangkan dengan sistem
waralaba antara lain restoran, makanan cepat saji, eceran, hotel, properti,
percetakan dan fotocopy, pusat kebugaran, salon mobil dan perbengkelan, salon
kecantikan dan lain-lain. Tetapi sedikit pengusaha yang berani merawalabakan
usahanya, karena kekurangan akan bisnis waralaba ini. Disamping itu mereka juga
tidak ingin sukses usahanya atau resep suksesnya diketahui orang lain, walaupun
risiko-risiko seperti itu semestinya dapat dihindari melalui perlindungan hukum
atas paten, hak cipta, merek dan perjanjian yang jelas antara Franchisor dan
Franchisee. Franchise yang berkembang di Indonesia, baik Franchise lokal maupun
asing dapat diberikan contoh sebagai berikut :
Franchising lokal, misalnya :
-
Fast Food
Contohnya : Ayam goreng Ny Tanzil, California Fried Chicken,
Beef Bowl, Isabento.
-
Restaurant/cafe/bar
Contohnya : Ayam Goreng Mbok Berek, Ayam Goreng Ny.Suharti,
Kurumaya, Es teler 77, Delly joy, King Fried Chicken dan steak, Laura Arfura,
Mie Tek Tek.
-
Pizza/es
krim/donut/cakes
Contohnya : Holland Bakery, Croisant de France, Nila Chandra
Cake.
Franchising asing, misalnya :
-
Fast Food
Contohnya : KFC, Texas Fried Chicken, Mc Donald, A&W,
Wendyis, Hoka-Hoka bento, O La La.
-
Restaurant/cafe/bar
Contohnya : Red Lobster, Panderosa, Sizzler, Hong Bin Lao,
Black Angus, Fashion Cafe, Hard Rock, Kenny Rogers.
-
Pizza/es
krim/yogurt/donut
Contohnya : Pizza Hut, Round table pizza. Jolli Bee, Baskin
Robins, Dunkin Donuts, Swensens, Yogen Fruzz.
- Soft
Drink
Contohnya : Green spot, Coca Cola,Pepsi Cola, Gatorade, dan
lain lain.
Kiat-kiat Memilih Usaha dengan Cara Waralaba
- Jangan
merasa
ragu atau minder saat berhadapan dengan
staf bisnis waralaba. Biarpun mereka berhak menyeleksi Anda,
sesungguhnya mereka juga membutuhkan Anda. Karena itu manfaatkan sesi-sesi
wawancara dengan mereka untuk menggali habis kondisi usaha waralaba.
Mereka boleh menggali informasi seputar kepribadian dan kondisi keuangan
investor. Anda pun seharusnya bisa menggali berbagai informasi mendalam
tentang perusahaan penyelenggara waralaba.
- Coba
kenali latar belakang perusahaan atau sang pengusaha, bonafiditas,
pengalaman, potensi pasar, peta persaingan, serta keunggulan dan keunikan
produk atau sistem mereka. Dari serangan balik wawancara itu Anda bisa
meraba sikap mereka. Cara dan sikap ketika menjawab pertanyaan bisa Anda
jadikan tolok ukur kultur usaha mereka. Semakin mereka terbuka, semakin
baik. Semakin mereka misterius dan tertutup, ya semakin buruk. Ingat,
kelak Anda harus saling bertukar informasi dengan mereka. Bayangkan dan
perkirakan apakah Anda bisa berkomunikasi secara nyaman dengan mereka
kelak?
- Jangan
segan menyelidiki kondisi keuangan pewaralaba. Kinerja mereka di masa lalu
bisa menjadi pantulan prospek usaha Anda di masa depan. Pewaralaba yang
baik tak akan segan membagi informasi penting ini. Waralaba yang
layak pilih adalah perusahaan yang telah menghasilkan untung selama
bertahun-tahun, setidaknya lebih dari 3 tahun. Tanyakan pula kinerja
cabang atau gerai milik terwaralaba lama. Apakah mereka untung atau malah
gulung tikar. Kalau tutup sebabnya apa, begitu pula kalau sukses resepnya
apa. Tak ada salahnya kalau Anda mencoba menggali informasi langsung dari
terwaralaba lama yang lebih dulu beroperasi.
- Pilihlah brand waralaba
yang sudah dikenal masyarakat. Sebagian brand waralaba
luar negeri tak dikenal di sini. Tapi, kalau nama mereka cukup terkenal
secara Internasional, layaklah untuk dipertimbangkan. Jadi jangan
segan menyelidiki reputasi mereka lewat internet atau kenalan di luar
negeri.
- Bisnis
waralaba bukanlah deposito atau obligasi pemerintah yang berbunga tetap.
Karena itu, jangan pertaruhkan seluruh kekayaan Anda pada bisnis yang
ingin Anda masuki. Sehebat apa pun waralaba yang hendak Anda ikuti, resiko
bisnis tetap ada. Soalnya, ada banyak faktor ekonomi yang tidak berada
dalam kendali perusahaan atau pelaku ekonomi mana pun, sehebat apa pun
sistem dan keunggulan mereka.
- Pelajari
dan cermati draf kontrak sebaik-baiknya. Jangan terburu-buru menganggukkan
kepala dan berjabat tangan tanda sepakat. Ingat, semua kewajiban dan hak
Anda tercatat dalam dokumen kontrak. Jadi, jangan sampai kontrak itu
nantinya hanya merugikan Anda.
Jenis-jenis Usaha yang potensial untuk diwaralabakan
Ada beberapa
jenis-jenis usaha yang berpotensial untuk diwaralabakan, yaitu sebagai berikut,
·
Jenis Usaha Waralaba Sektor Makanan
Sektor makanan merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam perputaran omset bisnis waralaba di Indonesia. Karena, kebutuhan akan makanan dan minuman menjadi harga mati
setiap orang. Ia menyarankan, masyarakat yang tertarik terjun ke bisnis makanan
dan minuman bisa mencoba peluang di usaha es krim, yoghurt, fast-food, atau
makanan kecil seperti donat.
·
Jenis Usaha Waralaba Sektor Ritel
Kontribusi peminat bisnis ritel dalam perputaran bisnis waralaba menduduki peringkat
kedua. Kebutuhan masyarakat akan barang sehari hari turut menunjang
perkembangan minimarket.
·
Jenis Usaha Waralaba Sektor Jasa
Peluang usaha
yang menarik di sektor ini misalnya bisnis jasa pencucian mobil dan motor,
termasuk di antaranya jasa cuci helm. Banyak pihak meyakini, pemulihan ekonomi
Indonesia akan mendongkrak pertumbuhan otomotif di Indonesia tahun depan. Ini
menjadi berita baik bagi mereka yang ingin berusaha di sektor jasa otomotif.
·
Jenis Usaha Waralaba Sektor
Farmasi
Ketergantungan
masyarakat yang begitu tinggi terhadap obat-obatan dan vitamin menjadi penyebab
utamanya.
Data-data
tersebut mungkin penting untuk dijadikan pedoman dan pertimbangan sebelum
memilih Jenis Usaha waralaba yang akan dibeli, tentunya dengan mempertimbangkan
kualitas perusahaan yang menawarkan. Dengan demikian kita bisa Memilih Waralaba
Yang benar-benar Menguntungkan
Ciri-ciri Perusahaan Kecil
·
Manajemen
berdiri sendiri
·
Modal
disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil
·
Daerah
operasinya local
·
Ukuran
dalam kesuluruhan relative kecil
Kekuatan dan
Kelemahan Usaha Kecil
Bisnis kecil memiliki ciri-ciri skala usaha kecil, padat karya, berbasis
sumberdaya lokal dan sumberdaya alam, pelaku banyak, dan menyebar, sehingga
dari ciri-ciri tersebut dapat diuraikan beberapa kekuatan dan kelemahan usaha
kecil sebagai berikut:
a)
Skala
usaha kecil
Salah satu
karakter penting dari usaha kecil adalah skala usahanya yang relatif kecil. Meskipun batas
atas kategori usaha kecil adalah dengan omset maksimal 1 miliar, namun dalam
kenyataannya sebagian besar usaha kecil justru memiliki omset dibawah 500 juta.
Mengacu pada argumentasi bahwa salah satu sumber keunggulan adalah melalui
economies of scale, maka akan sulit bagi usaha berskala kecil secara individual
untuk bersaing dengan usaha berskala besar dalam suatu aktivitas bisnis yang
sama.
b)
Padat
karya
Produk usaha
berskala kecil pada umumnya sangat padat karya. Kegiatan produksi yang melibatkan
banyak tenaga kerja sebagai konsekuensi dari aktivitas yang menghasilkan produk
yang berciri hand made. Produk usaha kecil yang bersandar pada keahlian dan
keterampilan tangan ini membawa konsekuensi pada kurangnya aspek presisi dan
kesulitan untuk distandarisasi. Disamping memiliki kelemahan, aktivitas bisnis
yang mengandalkan keterampilan individu tentu juga memiliki keunikan, sehingga
mendapat pasar yang tersendiri. Keunikan produk UKM dapat dikembangkan sebagai
sumber keungulan menghadapi produk-produk yang berbasis pabrikasi (produk
cetak).
c)
Berbasis
sumberdaya lokal dan sumberdaya alam.
Salah satu ciri
dari orientasi berusaha di kalangan usaha kecil pada umumnya adalah lebih kepada upaya
melakukan aktivitas apa yang bisa dilakukan dengan sumberdaya yang ada, ketimbang
memproduksi sesuatu yang diminta oleh pasar. Dengan kata lain aktivitas usaha usaha
kecil lebih kepada production
oriented, memproduksi sebaik mungkin apa yang bisa dilakukan dengan bertumpu
pada ketersediaan sumberdaya yang ada. Karakter aktivitas bisnis usaha
kecil seperti ini
menghasilkan produk-produk unggulan yang komparatif pada masing-masing wilayah.
Kebersinambungan usaha yang berbasis sumberdaya alam tentu sangat rentan,
manakala usaha kecil terlibat dalam aktivitas produksi yang mengeksploitasi sumberdaya alam yang
tidak terbaharui.
d) Pelaku banyak
Karena hampir
tidak ada barrier to entry pada aktivitas bisnis usaha kecil, baik dari aspek teknologi, investasi,
manajemen, perlindungan hak intelektual, maka sangat mudah bagi masyarakat
untuk masuk ke dalam industri yang digeluti oleh usaha kecil. Sebagai konsekuensinya relatif sangat
banyak pelaku bisnis usaha kecil dalam sektor dan kegiatan bisnis tertentu. Di satu sisi
struktur usaha seperti ini sangat baik untuk mendorong kompetisi, tetapi di
lain pihak usaha kecil sering dihadapkan pada kondisi dimana banyak usaha kecil
sebagai produsen menghadapi kekuatan monopsonis.
e)
Menyebar
Aktivitas bisnis usaha kecil dapat dijumpai hampir diseluruh pelosok tanah air serta diberbagai sektor. Dengan demikian, bila usaha kecil dapat mengembangkan jaringan yang efektif, maka konsep global production dapat dipenuhi, karena usaha kecil mampu menghasilkan produk di mana saja dan memasarkannya ke mana saja serta kapan saja. Dengan kata lain produk usaha kecil yang sejenis sangat mudah diperoleh masyarakat dimana saja dan kapan saja.
Aktivitas bisnis usaha kecil dapat dijumpai hampir diseluruh pelosok tanah air serta diberbagai sektor. Dengan demikian, bila usaha kecil dapat mengembangkan jaringan yang efektif, maka konsep global production dapat dipenuhi, karena usaha kecil mampu menghasilkan produk di mana saja dan memasarkannya ke mana saja serta kapan saja. Dengan kata lain produk usaha kecil yang sejenis sangat mudah diperoleh masyarakat dimana saja dan kapan saja.
Keuntungan perusahaan
kecil
Dalam hal keuntungan, perusahaan kecil mempunyai banyak
keuntungan yang diantaranya,
1.
Modal minim. Jelas, modal
yang dibutuhkan tidak banyak. Berapa banyak? Mungkin dari ratusan ribu sampai
ratusan juta masih terhitung usaha kecil. Namun, pendapat saya, kecilnya modal
bukan alasan untuk tidak segera ACTION mulai usaha. Seberapa pun modal yang
dimiliki, anda bisa segera memulai usaha sendiri. Apalagi di bisnis internet, modal
yang kecil bisa dikembang-biakkan sampai mendapatkan income yang sangat besar.
2.
Tahan banting. Usaha kecil
memiliki kemampuan untuk bertahan. Terbukti di masa krisis lalu, usaha kecil
tetap survive dan mampu membantu menggerakkan ekonomi bangsa. Sifat tahan
banting dari usaha kecil ini memang sejalan dengan karakter
entrepreneur yang
melekat pada diri pemilik usaha.
3.
Cepat ACTION. Sebab anda
pemilik usaha kecil, maka tak perlu tunggu lama untuk ambil keputusan. Andalah
sang decision maker. Anda pengambil keputusan apa saja yang harus di-ACTION-kan
untuk memajukan
usaha anda. Kecepatan
ACTION itu juga bermanfaat dalam merespon kebutuhan pasar yang terus berubah.
4.
Lebih fokus pada konsumen. Usaha kecil
biasanya lebih fokus dalam melayanikonsumen.
Mereka kenal siapa pelanggan A, siapa pelanggan B. Karena mengenal pelanggan
lebih baik, membuat sebuah usaha kecil juga mampu melayani mereka dengan lebih
optimal.
5.
Penuh tantangan. Memulai usaha
kecil penuh dengan tantangan. Bukan berarti usaha besar tak ada tantangannya.
Tapi usaha kecil dengan segala macam keterbatasannya, mesti berjuang untuk bisa
survive. Mesti memikirkan dan melakukan banyak hal, yang terkadang banyak tugas
dirangkap oleh pemilik usaha.
6.
Mudah beradaptasi. Karena tidak
berhirarki panjang seperti usaha besar, usaha kecil punya kemampuan adaptasi
yang tinggi. Kondisi pasar yang berubah, bisa dengan cepat diendus dan
diselaraskan dengan usahanya. Inovasi-inovasi baru, sekecil apapun itu,
biasanya muncul dalam kondisi tersebut.
7.
Ikut menggerakkan ekonomi
masyarakat. Dari menyerap
lapangan kerja sampai ikut menggerakkan ekonomi sekitar, usaha kecil berperan
penting. Usaha jenis ini menjadi motor pertumbuhan ekonomi di lingkungannya.
8. Inovasi. Usaha kecil biasanya sarat dengan
inovasi dalam mengembangkan bisnisnya. Inovasi itu dilakukan dalam pengembangan
produk, pemasaran, atau aspek internalnya. Inovasi juga lebih lebih mudah
dilakukan ketimbang di usaha besar yang biasanya memiliki struktur organisasi
dan proses kerja yang kompleks.
9.
Fleksibel. Usaha kecil
punya sifat fleksibel. Ini membuatnya mampu menyesuaikan dengan kondisi yang
sedang terjadi. Daya lentur usaha kecil ini yang membuatnya mampu bertahan
dalam persaingan usaha.
10.Kebebasan. Bagi pemilik
usaha kecil, kebebasan adalah hal yang paling didambakan. Bebas mengatur
bagaimana strategi usahanya, bebas untuk mengambil keputusan terbaik bagi
usahanya, serta disertai tanggung jawab untuk menanggung segala resikonya.
Kelemahan
perusahaan kecil
Usaha kecil pun memiliki kelemahan. Diantara kelemahan
dari bisnis kecil adalah,
-
Mudah terpengaruh oleh perubahan situasi
-
Perubahan ekonomi
-
Lokasi yang buruk
-
Berkaitan dengan modal
-
Jaminan pekerjaan terhadap karyawan
Cara-cara mengembangkan usaha kecil
Untuk membantu para wirausahawan agar berhasil ada beberapa fungsi bisnis
dalam situasi bisnis kecil, yaitu:
1.
Merencanakan
bisnis
2.
Mendanai
bisnis
3.
Mengenal
pelanggan
4.
Mengelola
karyawan
5.
Membuat
catatan
Meskipun semua fungsi tersebut penting, baik pada permulaan maupun pada
tahap manajemen bisnis , dua fungsi pertama-perencanaan dan pendanaan-merupakan
perhatian utama ketika memulai bisnis. Fungsi-fungsi lainnya merupakan inti dari
operasi sebenarnya setelah bisnis dimulai.
Kegagalan
Perusahaan kecil
Dalam berbisnis tidak dapat dipungkiri bahwa akan
selalu ada peluang suatu bisnis dapat hancur. Kegagalan-kegagalan itu pasti tidak
luput dari beberapa fakot yang menyebabkan kegagalan tersebut terjadi. Diantara
penyebab kegagalan perusahaan kecil, yaitu:
-
Terjun tanpa terlebih dahulu menguji keadaan
pada skala kecil
-
Menetapkan harga terlalu rendah atau terlalu
tinggi pada barang dan jasa
-
Menaksir terlalu rendah waktu yang dibutuhkan
untuk membangun pasar
-
Memulai dengan modal terlalu kecil
-
Tidak membuat kelonggaran untuk mengantisipasi
kemunduran dan biaya-biaya yang tak terduga
-
Membeli terlalu banyak dengan kredit
-
Tidak memahami siklus bisnis
-
Memulai dengan modal yang terlalu banyak dan
tidak berhati-hati dalam menggunakannya
Perbedaan Antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil
Kewirausahaan
berani mengambil resiko dengan menyatukan berbagai fungsi, produksi dan modal,
menerima laba dari nilai pasar yang dihasilkan. Selain itu, usaha kecil sifatnya
mencari keuntungan, biasanya dilakukan melalui kegiatan usaha rumahan.
Referensi:
Nickels,
McHugh, McHugh: Pengantar Bisnis hal 223-228
Tidak ada komentar:
Posting Komentar