Kamis, 06 November 2014

Kehilangan



Kehilangan. Ya kehilangan adalah salah satu hal terburuk yang pernah dirasakan oleh setiap orang, baik itu kehilangan  barang yang mereka suka, atau kehilangan orang yang mereka sayang. Tapi, pada kenyataannya setiap orang harus merasakan kehilangan itu. Dan saya merasakan bagaimana rasa sakitnya kehilangan orang yang kita sangat sayang dan orang yang paling menyayangi kita di dunia ini.
Pada akhir bulan Oktober saya tidak mendapat kabar satu pun dari ayah saya. Biasanya ia pasti menelfon atau mengrimkan pesan singkat kepada saya setiap harinya, tapi ini tak ada sama sekali kabar yang ia berikan, saya mulai berprasangka buruk, karena dulu ketika ayah saya sakit di Jakarta ia tidak memberikan kabar sama sekali dan tidak bisa memberikan kabar, karena posisi ayah saya yang sedang bersama istri pertamanya. Tapi biasanya seminggu setelah dia sakit dia pasti memberi kabar, tapi ini sudah sebulan ia tak memberi kabar apapun kepada saya maupun ibu saya.
Pada hari sabtu malam, sangat tumben sekali saya online di facebook saya. Lalu, sepupu dari keluarga ayah saya memberi pesan kalau ayahnya (om saya dari keluarga ayah saya) meminta no hp saya. Lalu, om saya menelfon dan mengabari kalau ayah saya sedang sakit tapi keadannya sudah membaik. Beberapa minggu berlalu, pada saat itu hari kamis tanggal 21 November 2013 sekitar jam 10 pagi ada telfon dari ayah saya, saya merasa lega ayah saya sudah bisa memberi kabaar pada saya, tapi, saya heran, ayah saya tidak pernah menelfon sepagi itu. Ketika saya angkat ternyata itu buka ayah saya, itu adalah menantu dari ayah saya yang bernama Hengky ia memberi tahu saya supaya saya pergi ke RS. Grha Kedoya di daerah jalan panjang di Jakarta Barat, seketika itu saya sendiri langsung pergi ke rumah sakit menggunakan taksi. Sesaimpainnya di lobby rumah sakit saya melihat dua orang peremuan berparas cantik sedang mengopi di Old Town, mereka pun berbalik melihat saya. Lalu saya duduk di lobby dan datanglah om saya, yang sudah saya kenal sebelumnya, lalu om saya memperkenalkan anak-anak papa saya yang pertama dan ketiga yang nyatanya adalah perempuan yang tadi. Lalu saya bersalaman dengan mereka da mereka mengajak saya untuk melihat ayah saya di UGD dan ternyata sudah dipindahkan ke ruang ICU. Di depan ruang ICU ternyata kami tidak dipernankan masuk sebelum jam 7 malam, disana saya bertemu dengan istri ayah saya yang terlihat sangat sedih. Lalu saya dan anak-anak ayah saya kebawah untuk makan siang disana ada semua anak ayah saya, dari yang pertama sampai yang terakhir. Kami mengobrol dan mereka memberi tahu ini dan itu. Beberapa hari kemudian hubungan kami semakin membaik.
Pada hari Minggu tanggal 24 November 2013 akhirnya hari terburuk itu datang. Ayah saya menghembuskan nafas terakhirnya, itu merupaka hari terburuk yang pernah saya alami, saya langsung menghubungi ibu saya di Sukabumi, dan saya yakin dia pun pasti sedihnya dengan saya. Saya sangat sedih orang yang sangat saya cintai di dunia ini dan orang yang mencintai saya telah pergi. Saya yakin kalau tidak ada orang yang bisa mencintai setulus itu selain ayah dan ibu saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar