Pengertian Perusahaan
Perusahaan merupakan suatu lembaga,
industry atau organisasi yang dimana sumber daya (input)
dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan
barang atau jasa (output) kepada pelanggan. Perusahaan
adalah sebuah sistem dengan lingkungannya mewujudkan ide, dalam memenuhi
tuntutan pelanggan yang direncanakan memuaskan dan keinginan, melalui kegiatan
ekonomi. Maka dari itu dalam hal ini membutuhkan rasa tujuan, misi, strategi, tujuan, taktik dan
kebijakan untuk tindakan dibutuhkan preview dan formulasi dan pengembangan
strategis perusahaan, ini harus dimulai dengan definisi yang baik dari misi dan
juga termasuk Perencanaan.
Perusahaan pun termasuk organisasi
bisnis, dapat diartikan pula bahwa perusahaan adalah
sebuah asosiasi atau kumpulan orang-orang nyata individu dan / atau perusahaan
lain, yang masing-masing menyediakan beberapa bentuk modal. Kelompok ini
memiliki tujuan yang sama atau fokus dan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Perkumpulan, kelompok atau asosiasi orang dapat dibuat untuk ada dalam bentuk
badan hukum dan kemudian perusahaan itu sendiri dianggap sebagai "badan
hukum". Nama perusahaan muncul karena, setidaknya awalnya, itu diwakili
atau dimiliki oleh lebih dari satu orang yang nyata dan berbentuk badan hukum.
Jenis perusahaan dibedakan menjadi
tiga, yaitu: perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa.
Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri dibedakan menjadi perusahaan perseorangan dan
persekutuan (perseroan).
Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan
Pada umumnya suatu perusahaan
bertujuan untuk mendapatkan laba sebanyak-banyaknya dan memuaskan kebutuhan
pelanggan, dan dalam hal ini untuk mencapai tujuan tersebut tentunya suatu perusahaan
harus didorong oleh beberapa faktor, salah satu diantara faktor-faktor tersebut
adalah faktor tempat kedudukan dan letak perusahaan. Pemilihan letak dan tempat
perusahaan harus dilakukan dengan tepat, karena dari ketepatan pemilihan letak
dan tempat perusahaan akan menjadi penentu bagi keberhasilan atau kegagalan
suatu perusahaan dan dari pemilihan tempat kedudukan dan letak perusahaan yang
tepat juga akan memberikan bantuan dan dorongan yang sangat besar baik dalam
hal kemudahan-kemudahan yang diberikan maupun dalam hal efisiensi biaya
produksi. Kesalahan dalam memilih lokasi suatu badan usaha bisa menimbulkan kerugian
yang sangat besar, dan juga membuang waktu secara percuma.
Tempat kedudukan
perusahaan
Tempat kedudukan
perusahaan merupakan kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan
perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan
lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan,
dan sebagainya.
Letak perusahaan
Lain
halnya dengan tempat kedudukan perusahaan, Letak perusahaan merupakan tempat
dimana perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Pemilihan letak
perusahaan, yang bersifat agraris maupun yang bersifat ekstraktif, sangat
dipengaruhi oleh alam. Perusahaan yang bersifat perniagaan secara umum
mempunyai letak perusahaan yang mendekati tempat para produsen, sedangkan yang
bersifat perusahaan distributor pada umumnya mempunyai letak perusahaan yang
mendekati para konsumen (di daerah penjualan). Demikian juga perusahaan yang
bersifat memberikan jasa, mempunyai letak perusahaan yang umumnya cenderung
mendekati konsumen atau orang-orang yang membutuhkan jenis jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan tersebut.
Jenis-jenis letak perusahaan
Letak perusahaan dapat dibedakan menjadi 4
macam, yaitu sebagai berikut:
1.
Letak Perusahaan yang
Terikat Pada Alam
Letak perusahaan ini sangat
ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi tidak dapat ditentukan oleh manusia;
misalkan, usaha pertanian dan pertambangan.
2. Letak
Perusahaan Berdasarkan Sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat
dijelaskan dengan adanya sejarah di lokasi itu. Misalkan kerjainan batik di
daerah Surakarta dan Yogyakarta, hal ini disebabkan dulu seni membatik ini
dimulai dari para wanita dalam Kraton di kedua kota itu.
3.
Letak Perusahaan yang
Ditetapkan oleh Pemerintah
Dalam hal ini pemerintahlah yang
menentukan dimana perusahaan harus menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar
masyarakat di sekitar lokasi itu tidak merasa terganggu karena adanya
perusahaan tersebut. Misalnya, pabrik senjata/amunisi, peternakan babi, dan
pabrik obat-obatan.
4.
Letak Perusahaan yang
Dipengaruhi oleh Faktor-faktor Ekonomi
Jenis perusahaan ini bersifat
industri. Di sini ada bebarapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan
letak perusahaan :
a. Dekat dengan bahan baku
Contoh : pabrik gula, pabrik semen.
b. Dekat dengan pasar
Di sini perusahaan sedekat mungkin dengan pasar atau
konsumen.
Contoh : pabrik roti (Bakery), rumah makan dan juga perusahaan jasa seperti Bank/Asuransi.
Contoh : pabrik roti (Bakery), rumah makan dan juga perusahaan jasa seperti Bank/Asuransi.
c.
Dekat dengan pemasuk
tenaga kerja
Bagi perusahaan yang banyak membutuhkan tenaga kerja bukan
ahli, cenderung memperhatikan agar dekat dengan tenaga kerja tersebut.
Contoh : pabrik rokok, pabrik kembang gula.
Contoh : pabrik rokok, pabrik kembang gula.
d.
Dekat dengan penyedia
sumber tenaga/energy.
Contoh : pabrik peleburan bijih besi, aluminium dan baja.
e.
I k l i m
Suatu perusahaan seringkali membutuhkan adanya iklim dan
pengaturan suhu
udara yang tertentu.
Contoh : pabrik the, pemintalan kapas, industri jamur.
f.
Ongkos Transport
Misalkan pabrik mobil, sangat membutuhkan lancarnya
transportasi. Apabila jalan-jalan yang akan dilalui produk perusahaan ke konsumen
sudah baik, maka diharapkan ongkos transportnya juga akan menjadi rendah.
g.
Besarnya suplai modal
Perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan
usahanya, cenderung akan memilih tempat dimana penananman modal cukup besar
disertai tingkat bunga yang cukup rendah.
Untuk masing-masing perusahaan, pengaruh tiap faktor adalah berbeda-beda. Hanya saja yang dianggap ideal untuk suatu lokasi perusahaan ialah tempat dimana semua biaya operasi perusahaan paling rendah. Dasar teori lokasi perusahaan : “Tempatkanlah pada titik geografis yang paling banyak memberikan kesempatan kepada perusahaan di dalam usaha mencapai tujuannya”. Jadi dengan kata lain, dicari titik lokasi yang paling ekonomis di segala sektor.
Perusahaan dan Lembaga Sosial
Tujuan
dari pendirian perusahaan
Tujuan pendirian perusahaan pada umumnya dapat di bedakan
menjadi tujuan ekonomis dan tujuan sosial. Tujuan ekonomis bersangkutan dengan upaya suatu perusahaan
untuk mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis. Dalam hal ini suatu perusahaan
berupaya memaksimalkan laba, menciptakan pelanggan sebnyak-banyaknya, dan
menjalankan upaya-upaya pengembangan dengan memusatkan perhatian kepada
kebutuhan masyarakat dalam hal produk yang diinginkan baik itu kualitas, harga,
kuantitas, waktu pelayanan, kegunaan produk dan sebagainya. Sedangkan untuk
tujuan sosial, perusahaan diharapkan untuk memperhatikan keinginan investor,
karyawan yang menyediakan faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas. Kedua tujuan perusahaan ini harus saling mendukung untuk mencapai
tujuan utama perusahaan, yaitu memberikan kepuasan yang
maksimal kepada
keinginan konsumen.
Perusahaan
sebagai suatu sistem
Sistem sendiri merupakan satu kesatuan dari beberapa
macam hal yang
saling berinteraksi satu sama lainnya, baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung dalam rangka mencapai
suatu tujuan tertentu. Perusahaan adalah
suatu sistem, mengapa? Karena perusahaan merupakan satu kesatuan dari produsen
yang saling berinteraksi untuk menghasilkan atau memproduksi barang atau jasa
yang bertujuan untuk memberikan kepuasan yang maksimal terhadap keinginan konsumen.
Sistem
perusahaan
Sitem perusahaan memiliki beberapa
sifat :
Ø Bersifat kompleks
Berhubungan
dengan pemasok,pemerintah,masyarakat,dsb
Ø Satu kesatuan
Setiap
sub sistem berjalan untuk mencapai tujuan
Ø Berbagai jenis
Jenis
perusahaan berbagai ukuran,bentuk dan jenis usahanya
Ø Saling bergantung
Suatu
perusahaan bergantung kepada pihak lain seperti pemasok dan pemilik dana
Ø Dinamis
Kekuatan
interen dan eksteren mendorong perusahaan terus berubah menyesuaikan kondisi
lingkungan
Fungsi-fungsi Perusahaan
Perusahaan
mempunyai suatu tujuan yaitu mendapatkan laba sebesar-besarnya. Oleh karena
itu, agar tujuan dari suatu perusahaan dapat terlaksanakan dengan baik sangat
diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalh tugas-tugas yang dapat dengan
segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain. Terdapat dua fungsi perusahaan,
yaitu fungsi operasi dan fungsi manajemen.
A. Fungsi
Operasi
Fungsi Operasi penunjang, pemasaran,
pembelian dan produksi, keuangan, akuntansi, personalia, fungsi operasi utama
perusahaan, administrasi, teknologi informasi, transformasidan komunikasi,
pelayanan umum dan uu.
B. Fungsi
Manajemen
Perencanaan,
pengorganisasian, pengarah, dan
pengendalian.
Bila keduanya berjalan dengan baik
perusahaan akan menjalankan operasinya dengan lancer, terkoordinasi,
terintegrasidalam rangka mencapai tujuan.
Ciri-ciri perusahaan
Perusahaan yang dijalankan oleh
seseorang atau sekelompok orang, secara garis besar perusahaan
mempunyai fungsi
yang mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan
bersangkutan mudah dikendali.
Ciri-ciri umumnya :
a. Operatif: adanya aktivitas ekonomi yang
berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi barang dan jasa.
b. Koordinatif: diperlukan koordinasi semua pihak
agar saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
c.
Regular: untuk mencapai kesinambungan
perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat
selalu bergerak maju.
d. Dinamis: lingkungan selalu berubah oleh karena
itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
e.
Formal: tunduk kepada peraturan yang
berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian,
f. Lokasi: perusahaan didirikan pada suatu
tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
g. Pelayanan Bersyarat: keberhasilan
perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara
geografis jelas.
Lingkungan Perusahaan dan Pengaruhnya
Salah satu faktor yang
berpengaruh pada perusahaan adalah lingkungan dari perusahaan itu sendiri. Pada
dasarnya lingkungan perusahaan terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan eksternal
dan lingkungan internal. Keduanya sangat berpengaruh bagi majunya suatu
perusahaan.
Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal didefinisikan sebagai semua elemen di luar suatu
organisasi yang relevan pada operasinya. Organisasi mengambil input (bahan
baku, uang, tenaga, kerja, dan energy) dari lingkungan eksternal, melakukan transformasi
menjaadi produk atau jasa, dan mengirimkan kembali ke lingkungan eksternal,
melakukan transformasi menjadi produk atau jasa, dan mengirimkan kembali ke
lingkungan eksternal sebagai output.
Lingkunagn eksternal mempunyai elemen tindakan-langsung dan tindakan-tidak-langsung.
Elemen tindakan-langsung juga disebut dengan lingkungan ekstern mikro yang
termasuk pemegang saham, pemasok, serikat pekerja, dan banyak lagi yang secara
langsung mempengaruhi suatu organisasi. Elemen tindakan-tidak-langsung, sepeti
teknologi, ekonomi, dan politik suatu masyarakat, mempengaruhi jalannya suatu
perusahaan, walaupun secara tidak langsung.
Lingkungan
Eksternal Makro Perusahaan Meliputi :
1. Teknologi
Dalam
setiap masyarakat atau industri , tingkat kemajuan memainkan peranan yang
berarti. Sebagai contoh kemajuan teknologi akan menurunkan permintaan akan
manajer- manajer menengah dan lini pertama, Banyak perusahaan sekarang
menggunakan komputer untuk meramalkan operasi-operasi dan schedulin produksinya
, dimana pada waktu yang lalu dilakukan oleh fungsi–fungsi manajemen menengah.
Inovasi teknologi dapat juga menimbulkan posisi persaingan baru dalam
industri–industri yang berbeda. Ini semua menuntut manajer perusahaan bersikap
tanggap terhadap tantangan – tantangan dan mampu memanfaatkan kesempatan yang
ada. Manajer perlu senantiasa menaksir arah perkembangan teknologi dan
memperkirakan perngaruhnya pada organisasi atau melakukan peramalan teknologi.
2.
Ekonomi
Para
manajer akan selalu terlibat dengan masalah-masalah biaya sumber daya– sumber
daya yang dibutuhkan dalam organisasi. Biaya ini berubah-berubah setiap waktu
karena pengaruh faktor – faktor ekonomi. Sehingga manajer senantiasa perlu
menganalisa dan mendiagnosa faktor – faktor ekonomi, seperti kecenderungan
inflasi atau deflasi harga-harga barang dan jasa, kebijaksanaan moneter, dan
kebijaksanaan fisikal dll, jadi manajer perusahaan harus mencurahkan waktu dan
sumber daya untuk melakukan peramalan ekonomi dan antisipasi perubahan harga.
3.
Lingkungan sosial kebudayaan
Merupakan
pedoman hidup yang menentukan bagaimana hampir seluruh organisasi dan manajer
harus beroperasi. Lingkungan ini mencakup kepercayaan, nilai-nilai,
sikap-sikap, pandangan serta pola kehidupan yang dibentuk oleh tradisi ,
pendidikan, kelompok, ethnis, teknologi , demografi, geografis, serta agama dan
kepercayaan dari sekelompok atau seluruh masyarakat tertentu. Pengaruh dari
pedoman hidup ini dapat sangat luas atau felatif sempit. Misal, batasan bagi
pekerja wanita mungkin hanya berlaku disuatu daerah, tetapi dapat juga berlaku
secara nasional.
4.
Dimensi Internasional
Komponen
Internasional dalam lingkungan eksternal juga menyajikan kesempatan-kesempatan
dan tantangan-tantangan serta mempunyai potensi menjadi faktor yang berpengaruh
langsung pada operasi perusahaan. Kekuatan-kekuatan internasional ini
berpengaruh melalui perkembangan politik dunia, ketergantungan ekonom transfer
teknologi. Lebih sempit lagi, kekuatan ini berwujud misalnya keterrgantungan
sumberdaya impor, keadaan resesi, persaingan dengan perusahaan – perusahaan
multinasional, tingkat pertukaran mata uang asing dsb. Maka hendaknya manajer
mampu menanalisa dan mengantisipasi untuk kemudian meletakkan dasar yang kuat
dalam menghadapi perkembangan dunia internasional.
Lingkungan
eksternal mikro perusahaan meliputi :
1. Para
Pesaing
Lingkungan
persaingan perusahaan tercemin dari tipe , jumlah dan norma – norma perilaku
organisasi pesaing. Dengan pemahaman akan lingkungan persaingan yang
dihadapinya, organisasi dapat mengetahui posisi persaingannya sehingga
lebih mampu mengoptimalkan operasi – operasinya.
2. Langganan/Konsumen
# Strategi
kebijaksanaan dan taktik pemasaran perusahaan sangat tergantung situasi pasar
dan langganan. Analisa langganan berguna untuk mengantisipasi perubahan
perilaku pasar atau langganan dan mengarahkan pengolakasian sumberdayanya
sesuai kebutuhan dan keinginan langganan.
3. Pasar
Tenaga Kerja
Organisasi
memerlukan sejumlah karyawan dengan berbagai bermacam– macam ketrampilan,
kemampuan, dan pengalaman/ Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan yang
cakap merupakan kebutuhan prasyarat bagi perusahaan yang sukses. Ada tiga
faktor yang paling berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan karyawan
perusahaan, yaitu reputasi perusahaan di mata angkatan kerja, tingkat
pertumbuhan angkatan kerja dan tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan.
4. Lembaga Keuangan
Organisasi
tergantung pada bermacam-macam lembaga keuangaan untuk memperluas
kegiatan-kegiatannya. Kebutuhan akan dana dari lembaga-lembaga keuangan
tersebut dapat jangka pendek untuk membelanjai operasi-operasinya atau jangka
panjang untuk membangun fasilitas baru dan membeli peralatan baru.
5. Para
Penyedia
Tetap
organisasi sangat tergantung pada sumber-sumber dari sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan baku (mentah), bahan pembantu, pelayanan energi, dan peralatan yang
digunakan untuk memproduksi keluaran.
6. Perwakilan
Pemerintah
Hubungan organisasi dengan perwakilan-perwakilan pemerintah
berkembang semakin kompleks. Disamping merupakan atau menjadi para penyedia dan kreditur
bagi perusahaan, juga menetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi
organisasi, prosedur-prosedur perijinan dll.
Lingkungan ekstern mikro terdiri dari:
1.
Pelanggan (customers)
Pelanggan membeli produk barang dan
jasa. perusahaan tidak dapat hidup tanpa dukungan pelanggan. Oleh karena itu,
untuk mencapai keberhasilan usahanya suatu perusahaan perlu mengamati perubahan
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Pengamatan
reaktif dan proaktif merupakan strategi dalam mengamati kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Pengamatan reaktif adalah memusatkan perhatian pada kecendrungan dan
masalah pelanggan setelah kejadian, misalnya mendengarkan keluhan pelanggan.
Pengamatan proaktif terhadap pelanggan adalah dengan memperkirakan kejadian,
kecendrungan, dan masalah sebelum hal itu terjadi (sebelum pelanggan mengeluh).
2.
Pesaing (Competitors)
Pesaing adalah perusahaan di dalam
industri yang sama dan menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Seringkali
perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan usaha tergantung pada apakah
perusahaan melakukan pelayanan yang lebih baik daripada pesaing lain. Karena
itu, perusahaan harus melakukan analisis bersaing, yaitu menentukan siapa
pesaingnya, mengantisipasi pergerakan pesaing, serta memperhitungkan kekuatan
dan kelemahan pesaing.
3.
Pemasok
(suppliers)
Pemasok adalah perusahaan yang
menyediakan bahan baku, tenaga kerja, keuangan dan sumber informasi kepada
perusahaan lain. Terdapat hubungan saling ketergantungan antara pemasok dan
perusahaan. Ketergantungan perusahaan pada pemasok adalah pentingnya produk
pemasok bagi perusahaan dan sulitnya mencari sumber lain sebagai pengganti.
Ketergantungan pemasok pada perusahaan adalah suatu tingkat dimana perusahaan
pembeli sebagai pelanggan bagi pemasok dan sulitnya menjual produk kepada
pembeli lain.
4.
Perwakilan-perwakilan Pemerintah
Hubungan organisasi dalam
perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang semakin kompleks.
Peraturan-peraturan industri yang ditetapkan oleh perwakilan pemerintah ini
harus ditaati oleh organisasi dalam operasinya, prosedur perijinan, dan
pembatasan-pembatasan lainnya untuk melindungi masyarakat.
5.
Lembaga Keuangan
Organisasi-organisasi tergantung
pada bermacam-macam lembaga keuangan, seperti bank-bank komersial, bank-bank
instansi, dan perusahaan - perusahaan asuransi termasuk pasar modal. Lembaga
keuangan ini sangat dibutuhkan perusahaan untuk menjaga dan memperluas
kegiatan-kegiatannya seperti pendanaan untuk membangun fasilitas baru dan
membeli peralatan baru, serta pembelanjaan operasi-operasinya.
Lingkungan Ekstern Makro
Lingkungan Ekstern Makro
Lingkungan ekstern makro terdiri dari:
1.
Ekonomi
Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi sebagian besar organisasi yang beroperasi di dalamnya. Pada suatu keadaan perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum kemampuan daya beli masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa meningkat. Akan tetapi, kondisi perekonomian seperti itu tidak menjamin bahwa suatu perusahaan juga bertumbuh, hanya menyediakan Lingkungan yang mendorong terjadinya pertumbuhan usaha.
Dalam keadaan perekonomian yang lesu, daya beli masyarakat yang menurun, membuat pertumbuhan usaha menjadi sulit. Sehingga para manajer perusahaan harus selalu mengantisipasi variable-variabel ekonomi seperti kecendrungan inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan fiscal dan moneter, dan harga-harga yang ditetapkan oleh pesaing.
Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi sebagian besar organisasi yang beroperasi di dalamnya. Pada suatu keadaan perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum kemampuan daya beli masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa meningkat. Akan tetapi, kondisi perekonomian seperti itu tidak menjamin bahwa suatu perusahaan juga bertumbuh, hanya menyediakan Lingkungan yang mendorong terjadinya pertumbuhan usaha.
Dalam keadaan perekonomian yang lesu, daya beli masyarakat yang menurun, membuat pertumbuhan usaha menjadi sulit. Sehingga para manajer perusahaan harus selalu mengantisipasi variable-variabel ekonomi seperti kecendrungan inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan fiscal dan moneter, dan harga-harga yang ditetapkan oleh pesaing.
2.
Teknologi
Teknologi adalah pengetahuan, peralatan, dan teknik yang digunakan untuk mengubah bentuk masukan (input) menjadi keluaran (output). Sehingga perubahan dalam teknologi dapat membantu perusahaan menyediakan produk yang lebih baik atau menghasilkan produknya dengan lebih efisien. Akan tetapi prubahan teknologi juga dapat memberikan suatu ancaman bagi perusahaan-perusahaan tradisional. Contohnya perusahaanfotocopy pada awalnya memberi ancaman bagi perusahaan kertas karbon.
Teknologi adalah pengetahuan, peralatan, dan teknik yang digunakan untuk mengubah bentuk masukan (input) menjadi keluaran (output). Sehingga perubahan dalam teknologi dapat membantu perusahaan menyediakan produk yang lebih baik atau menghasilkan produknya dengan lebih efisien. Akan tetapi prubahan teknologi juga dapat memberikan suatu ancaman bagi perusahaan-perusahaan tradisional. Contohnya perusahaanfotocopy pada awalnya memberi ancaman bagi perusahaan kertas karbon.
3.
Politik
Hukum
Komponen
politik/hukum adalah undang-undang, peraturan, dan keputusan pemerintah yang
mengatur perilaku usaha. Komponen politik/hukum ini dalam suatu periode waktu
tertentu akan menentukan operasi perusahaan. Sehingga manajer tidak mungkin
mengabaikan iklim politik dan hukum-hukum maupun peraturan yang ada di suatu
negara, seperti perlakuan yang adil dalam pembayaran gaji harus sesuai dengan
upah minimum yang ditetapkan pemerintah.
4. Sosial
Budaya
Komponen
sosial budaya merujuk kepada karakteristik demografi serta perilaku, sikap, dan
norma-norma umum dari penduduk dalam suatu masyarakat tertentu. Pertama,
perubahan karakteristik demografi seperti, jumlah penduduk dengan keterampilan
khusus, pertumbuhan atau pengurangan dari golongan populasi tertentu,
mempengaruhi cara perusahaan menjalankan usahanya. Kedua, perubahan sosial
budaya dalam perilaku, sikap, dan norma-norma juga mempengaruhi permintaan akan
produk dan jasa suatu usaha.
Lingkungan
internal perusahaan
Lingkungan internal adalah semua sumber daya manusia dan
fisik yang mempengaruhi organisasi. Pihak yang berkepentingan internal yaitu
organisasi itu sendiri. Unsur-unsur dari lingkungan internal antara lain:
- Karyawan. Semakin berkembangnya
organisasi maka karyawan dituntut untuk lebih meningkatkan ketrampilan dan
kemampuannya. Adakalanya suatu posisi dalam organisasi menghendaki
klasifikasi pendidikan tertentu, seperti programer komputer
mensyaratkan karyawanya untuk menguasai software terbaru.
- Manajemen. Dalam menjalankan
usahanya, organisasi memerlukan koordinasi atau pengaturan agar sasaran
organisasi dapat tercapai. Pengertian manajemen yang terdapat dalam investorwords.com ”management
is the group of individuals who make decisions about how a business is
run” .
- Pemegang saham dan dewan
direksi. Pada sebuah perusahaan publik yang besar, pemegang saham memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan melalui hak pemberian
suara pada rapat umum pemegang saham.
- Modal dan peralatan fisik.
Organisasi atau perusahaan membutuhkan modal untuk kelangsungan hidupnya.
Untuk organisasi yang telah go public modal diperoleh
dari para penanam saham. Peralatan fisik seperti sarana dan prasarana juga
menjadi modal suatu organisasi.
Pendekatan dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan
Kesempatan dalam bisnis serta bisnis itu sendiri akan selalu
dipengaruhi oleh lingkungan. Kaitan
antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Suatu perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari
kancah persaingan bisnis. Pada mulanya telah dilakukan secara tradisional yaitu
para usahawan
beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang
menduduki titik pusat
sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya.
Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen
atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi
saat itu, dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”,
yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan
selalu terjual.
Akan
tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan
masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat
diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan
kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market”
atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya
dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah
raja”.
Dalam hal ini siapa yang
berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan
bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor
lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah
masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya
untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen.
Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang
berorientasi konsumen”.
(Pontas M.
Pardede,2005:105
Stoner, James A.F, Freeman, R. Edward, and Gilbert JR, Daniel R: Manajemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar