Kehilangan.
Ya kehilangan adalah salah satu hal terburuk yang pernah dirasakan oleh setiap
orang, baik itu kehilangan barang yang
mereka suka, atau kehilangan orang yang mereka sayang. Tapi, pada kenyataannya
setiap orang harus merasakan kehilangan itu. Dan saya merasakan bagaimana rasa
sakitnya kehilangan orang yang kita sangat sayang dan orang yang paling
menyayangi kita di dunia ini.
Pada
akhir bulan Oktober saya tidak mendapat kabar satu pun dari ayah saya. Biasanya
ia pasti menelfon atau mengrimkan pesan singkat kepada saya setiap harinya,
tapi ini tak ada sama sekali kabar yang ia berikan, saya mulai berprasangka
buruk, karena dulu ketika ayah saya sakit di Jakarta ia tidak memberikan kabar
sama sekali dan tidak bisa memberikan kabar, karena posisi ayah saya yang
sedang bersama istri pertamanya. Tapi biasanya seminggu setelah dia sakit dia
pasti memberi kabar, tapi ini sudah sebulan ia tak memberi kabar apapun kepada
saya maupun ibu saya.
Pada
hari sabtu malam, sangat tumben sekali saya online di facebook saya. Lalu,
sepupu dari keluarga ayah saya memberi pesan kalau ayahnya (om saya dari
keluarga ayah saya) meminta no hp saya. Lalu, om saya menelfon dan mengabari
kalau ayah saya sedang sakit tapi keadannya sudah membaik. Beberapa minggu
berlalu, pada saat itu hari kamis tanggal 21 November 2013 sekitar jam 10 pagi
ada telfon dari ayah saya, saya merasa lega ayah saya sudah bisa memberi kabaar
pada saya, tapi, saya heran, ayah saya tidak pernah menelfon sepagi itu. Ketika
saya angkat ternyata itu buka ayah saya, itu adalah menantu dari ayah saya yang
bernama Hengky ia memberi tahu saya supaya saya pergi ke RS. Grha Kedoya di
daerah jalan panjang di Jakarta Barat, seketika itu saya sendiri langsung pergi
ke rumah sakit menggunakan taksi. Sesaimpainnya di lobby rumah sakit saya
melihat dua orang peremuan berparas cantik sedang mengopi di Old Town, mereka
pun berbalik melihat saya. Lalu saya duduk di lobby dan datanglah om saya, yang
sudah saya kenal sebelumnya, lalu om saya memperkenalkan anak-anak papa saya
yang pertama dan ketiga yang nyatanya adalah perempuan yang tadi. Lalu saya
bersalaman dengan mereka da mereka mengajak saya untuk melihat ayah saya di UGD
dan ternyata sudah dipindahkan ke ruang ICU. Di depan ruang ICU ternyata kami tidak
dipernankan masuk sebelum jam 7 malam, disana saya bertemu dengan istri ayah
saya yang terlihat sangat sedih. Lalu saya dan anak-anak ayah saya kebawah
untuk makan siang disana ada semua anak ayah saya, dari yang pertama sampai
yang terakhir. Kami mengobrol dan mereka memberi tahu ini dan itu. Beberapa
hari kemudian hubungan kami semakin membaik.
Pada
hari Minggu tanggal 24 November 2013 akhirnya hari terburuk itu datang. Ayah
saya menghembuskan nafas terakhirnya, itu merupaka hari terburuk yang pernah saya
alami, saya langsung menghubungi ibu saya di Sukabumi, dan saya yakin dia pun
pasti sedihnya dengan saya. Saya sangat sedih orang yang sangat saya cintai di
dunia ini dan orang yang mencintai saya telah pergi. Saya yakin kalau tidak ada orang yang bisa mencintai setulus itu selain ayah
dan ibu saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar