10. Pada kondisi bagaimana
translasi mata uang asing mempengaruhi inflasi asing?
Translasi
mata uang asing merupakan
sebuah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
lainnya. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah
neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai
ekuivalen dolar AS. Sementara itu,
inflasi merupakan suatu
proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (kontinu) yang berkaitan
dengan mekanisme pasar dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya
adalah berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, konsumsi masyarakat yang meningkat, dan termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang.
Hubungan terbalik antara
tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah
ditunjukan secara empiris. Sehingga menggunakan kurs saat ini untuk
mentranslasikan biaya aset non moneter yang bertempat dalam kondisi yang
cenderung ber inflasi akan menghasilkan mata uang domestik jauh dibawah nilai
aslinya.
FASB memutuskan
untuk menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena penyesuaian
tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang
digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai solusi FAS No 52
mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasi luar
negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi. Prosedur ini akan
mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing,
karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs historis. Pembebanan
kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas
pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan.
Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah akuntansi
untuk inflasi asing.
Latihan
11) Pada 15 Desember, MSC
Corporation mendapatkan perusahaan afiliasi pertama dengan memiliki 100 persen
aset bersih Armaselah Oil Company yang berbasis di Saudi Arabia dengan
membayar 930 juta real Arab (SAR). Pada saat itu, nilai tukar adalah
$1,00=SAR3.750. Harga kepemilikan dapat dilihat dalam aset yang
terindentifikasi di bawah ini:
Kas SAR60.000.000
Persediaan 120.000.000
Aset Tetap 750.000.000
Berdasarkan kalender tahunan perusahaan, MSC Corporation
mempersiapkan laporan keuangan gabungan setiap 31 Desember. Akan tetapi, saat
laporan dibuat, real Arab Saudi telah menurun menjadi $1,00=SAR4.125.
Diminta:
a.
Asumsikan bahwa tidak terjadi transaksi sebelum penggabungan,
bagaimana pendapatan atau kerugian translasi mata uang asing pada neraca Armaselah
jika ditranslasikan terhadap dolar dengan metode kurs sementara?
Jawaban: Diasumsikan bahwa tidak
adanya transaksi pada tanggal 15 Desember (sebelum digabung) berarti transaksi
terjadi setelah penggabungan yang artinya transaksi terjadi setelah nilai tukar
dolar terhadap real turun yaitu 15=4,125 SAR, maka pada neraca konsolidasi Armasaleh
tanggal 31 Desember terjadi kerugian sebesar 6.000.000 SAR karena nilai tukar
dolar ke real menurun menjadi 4.000 real.
b.
Bagaimana penyesuaian translasi mata uang asing memengaruhi arus
kas MSC?
Jawaban: penyesuaian transaksi
mata uang asing mempengaruhi arus kas MSC Corp karena menyebabkan keuntungan
karena pada saat membeli nilai tukar dolar ke real lagi rendah jadi murah.
c.
Seperti apa yang dibutuhkan untuk akun Armaselah agar
memungkinkan Anda untuk membandingkan laporan keuangan tersebut dengan
perusahaan lain dalam bidang industri yang sama menggunakan metode translasi
mata uang asing kurs saat ini per IAS 21?
Jawaban: IAS 21 membutuhkan bahwa
laporan keuangan anak perusahaan lokal disajikan ulang untuk inflasi terlebih
untuk translasi mata uang asing terhadap mata uang induk perusahaan. dimana
perusahaan memiliki lebih dari satu operasional yang berbeda dan terpisah
(seperti cabang atau devisi), setiap operasional mungkin dipertimbangkan
sebagai sebuah kesatuan yang terpisah dengan mata uang fungsional tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar