Rabu, 11 Februari 2015

INVICTUS



Film ini menyajikan cerita saat Nelson Rolihlahla Mandela (diperankan oleh Morgan Freeman) menjadi presiden Afrika Selatan setelah pemilu 1994 yang bersejarah. Clint Eastwood (sang sutradara) hanya memfokuskan hanya pada satu bagian dari sejarah Mandela (tidak semua kisah di masa pemerintahan beliau) yaitu rugby, yang menggabungkan kisah politik dengan cerita olahraga dan menyajikannya berdasarkan fakta, bukan fiksi semata.
Walaupun era Apartheid sudah dihapuskan oleh Presiden sebelumnya ( Frederik Willem De Clerk, yang juga mengubah sistem administrasi negara yang awalnya sangat tidak menguntungkan kaum kulit hitam menjadi sistem demokrasi, dan membuat kembalinya hak kaum kulit hitam dalam bersuara & menentukan nasib ), tetap saja dampaknya masih terasa di era kepemimpinan Mandela. Ya, benih perpecahan tersebut masih ada dan masih berkelanjutan.
Mandela sangat memimpikan rakyatnya untuk benar-benar bersatu, tak ada tembok-tembok pemisah antara kulit putih dan kulit hitam. Ia ingin menciptakan Afrika Selatan menjadi Negara Pelangi ( yang cerah dan penuh warna). Tak ada lagi penindasan atas segalanya dan menderita ejekan sebagai negara yang memalukan. Satu hal yang diyakini Mandela : bahwa olahraga adalah salah satu cara untuk mempersatukan seluruh warga Afrika Selatan.
Tim Springboks (tim rugby yang sebagian besar pendukungnya penduduk kulit putih) yang selalu kalah dalam setiap pertandingan. Tim ini memiliki seorang kapten yang bernama Francois Pienaar (Matt Damon). Springboks dibenci oleh penduduk kulit hitam karena dianggap masih mewakili Apartheid. Dalam suatu pertemuan, penduduk sepakat untuk membubarkan/menghapus Tim Springboks dan menggantinya menjadi Proteas. Mengetahui bahwa penduduk ingin membubarkan Tim Springboks, ia langsung bergerak cepat untuk mendatangi lokasi pertemuan tersebut dan memerintahkan untuk tidak membubarkan Tim Springboks, tapi harus mendukung dengan segenap hati dan tenaga. Harapannya, dengan dukungan penuh seluruh warga Afrika Selatan, maka Tim Springboks punya peluang untuk menundukkan tim favorit New Zealand dalam Piala Dunia Rugby.
Dengan cita sungguh mulia dan usaha yang sungguh luar biasa, Mandela mampu menginspirasi Francois Piennar dan rekan-rekannya, salah satunya dengan puisi yang ditulis sendiri oleh Mandela dan diberikan kepada Sang Kapten Springboks. (aslinya puisi tersebut adalah karya William Ernest Henley, sastrawan Inggris)
Pada akhirnya, dengan segala dukungan dan kerja keras, tim Springboks berhasil menundukkan tim New Zealand di babak final dan menjadi juara. Rakyat bersatu, bersorak-sorai atas prestasi Tim Springboks karena telah mengharumkan nama Afrika Selatan di Piala Dunia kali ini.
Invictus merupakan salah satu puisi karya William Ernest Henley. Dalam puisinya ini, Henley ingin mengungkapkan tentang jiwa yang tidak boleh patah, jiwa yang tak boleh dikalahkan walau sebesar apapun hambatan yang harus dihadapi, seberat apapun cobaan yang Ia berikan. Invictus sendiri berasal dari Bahasa Latin, yang berarti tidak terkalahkan (dalam Bahasa Inggris : unconquered).
Banyak hikmah yang bisa dipetik dari film ini. Bagaimana kepemimpinan seorang Nelson Mandela, bagaimana usaha tekad dan perjuangan yang luar biasa untuk menyatukan rakyatnya, bagaimana perhatiannya terhadap orang-orang terdekatnya, kepemimpinan sejati, dan lain sebagainya.
Di film ini, Morgan Freeman benar-benar menjiwai perannya sebagai Nelson Mandela. Dari cara berjalan, cara berbicara, keseharian dan kebiasaan-kebiasaan Nelson Mandela.

SUPERHEROES




Setiap orang yang dilahirkan dengan sempurna pasti dapat dan pernah mendengar musik. Lewat musik setiap orang pasti bisa menyampaikan segala hal terutama perasaan. Dari irama, nada, dan lirik musik dapat membuat sebuah lagu yang enak didengar dan sesuatu hal yang dapat menjadi kesenangan bagi yang mendengarnya. Saya pun mempunyai lagu kesenangan saya yang berjudul “Superheroes” yang dipopulerkan oleh band asal Amerika bernama The Script.
"Superheroes" adalah lagu yang ditulis oleh Danny O'Donoghue dan Mark Sheehan Irlandia band pop rock The Script dengan penulis lagu James Barry. Lagu ini awalnya direkam oleh band untuk dimasukkan pada album studio keempat mereka, No Sound Without Silence (2014). Lagu ini pertama kali dirilis oleh Columbia Records pada 22 Juli 2014 sebagai lead single dalam mempromosikan album. Single ini dirilis di Irlandia pada 29 Agustus 2014 dan di Inggris pada 31 Agustus 2014.
Menurut vokalis The Script Danny O'Donoghue, "Superheroes" adalah lagu yang ditulis untuk "pahlawan tanpa tanda jasa di dunia". Lagu, yang memanggil "orang-orang yang akan melalui yang paling sulit kali, namun dapat menjaga kepala terangkat tinggi", telah menarik perbandingan dengan beberapa kritikus musik untuk "Firework", awalnya dilakukan oleh penyanyi Amerika Katy Perry, dalam hal lagu tema lirik.
"Superheroes" adalah lagu pertama yang ditulis oleh band untuk album studio keempat mereka, pengaturan template musik untuk produksi album baru. Lagu ini juga dilengkapi gitar tambahan dimainkan oleh produser Andrew Frampton, kolaborator lama dengan The Script
Sebuah potongan "Superheroes" pertama kali dimainkan selama sesi Google Hangouts diselenggarakan oleh band pada tanggal 18 Juli 2014, di mana mereka meluncurkan album studio keempat mereka, No Sound Without Silence. Potongan adalah salah satu dari empat yang akan dimainkan selama sesi, dengan potongan dari album No Sound Without Silence  lagu "The Energy Never Dies", "Man On a Wire" dan "No Good In Goodbye" juga dimainkan selama sesi. "Superheroes "adalah lagu penuh pertama yang diangkat dari album, tampil perdana di BBC Radio 1 selama The Radio 1 Sarapan Show pada 21 Juli 2014. Lagu ini juga direncanakan akan dirilis sebagai single promosi untuk diputar di Amerika Serikat Contemporary hit radio pada tanggal 28 Juli 2014. "Superheroes" pertama kali dirilis sebagai satu-satunya lagu pada single kedua belas band pada tanggal 22 Juli 2014, menjabat sebagai single pertama yang dirilis dalam promosi No Sound Without Silence.
Sebuah video musik untuk menemani pelepasan "Superheroes" disutradarai oleh Vaughan Arnell dirilis pada tanggal 4 Agustus 2014.The video musik ditembak di Johannesburg, Afrika Selatan selama beberapa hari. Lokasi fotografi utama video ini terinspirasi oleh lagu itu sendiri, dengan Danny O'Donoghue menyatakan bahwa, "Kami menghabiskan beberapa hari di sana dan menghabiskan banyak waktu dengan orang-orang di perkampungan, karena mereka adalah pahlawan super kita".

BIG HERO 6



Menjelang akhir tahun 2014, masih terdapat beberapa buah film yang diantisipasi lainnya akan hadir sebagai penutup yang manis. Tentu saja film animasi menjadi salah satu kategori film yang juga dicari-cari di tahun ini. Salah satu film animasi terbaru dari Disney, Big Hero 6, tengah meramaikan bioskop di Tanah Air ini. Apa yang membuat film animasi yang satu ini layak untuk disaksikan?
Si Genius Robot Bertemu dengan Robot Menggemaskan
Hiro Hamada, seorang anak jenius yang telah lulus SMA di usia 13 tahun, memiliki ketertarikan untuk bergabung di universitas yang dimasukki oleh sang kakak, Tadashi Hamada. Untuk bisa masuk dan melanjutkan kuliah di universitas tersebut, Hiro harus mepresentasikan sebuah temuan sebagai ujian masuknya. Hiro berhasil membuat sebuah temuan yang menarik dan akhirnya mendapatkan surat penerimaan universitas, akan tetapi sebuah tragedi terjadi yang membuat hidup Hiro berubah.
Masih dalam masa sedihnya, robot karya Tadashi yang bernama Baymax aktif untuk kemudian membantu Hiro untuk bisa kembali “sehat” dengan melakukan berbagai cara untuk menyembuhkannya, sekaligus mencari seorang pria bertopeng Kabuki misterius yang telah mencuri dan menggunakan temuan milik Hiro untuk kepentingan pribadinya. Siapakah pria misterius tersebut dan untuk apa ia sampai harus menggunakan penemuan milik Hiro yang seharusnya sudah hancur tersebut? Hiro pun bertekad untuk mencari tahu dengan bantuan Baymax beserta keempat teman Tadashi di universitas, Go Go, Wasabi, Honey Lemon dan Fred.
Salah Satu Film Animasi Terbaik Tahun 2014!
Hal yang paling menonjol dari film animasi Big Hero 6 ini adalah kualitas animasinya tersebut. Desain karakter tergolong sederhana, tetapi mampu memberikan keunikan tersendiri untuk setiap tokohnya. Setiap ekspresi dan gerakan, sekaligus didukung dengan kemampuan para pengisi suaranya mampu memberikan nuansa sekaligus emosi yang tepat di setiap adegannya.
Kisah yang diutarakan dalam Big Hero 6 berdurasi pendek, tergolong sangat sederhana dan cukup mudah ditebak. Walau begitu, film ini mampu memberikan perasaan emosi sekaligus memicu gelak tawa akan tingkah laku para tokohnya, terutama akan tingkah lucu dan menggemaskan dari Baymax. Film ini memang tidak menawarkan pendalaman yang sangat detil akan latar belakang dari setiap tokohnya, tetapi hal tersebut tidaklah menjadi masalah yang fatal karena Big Hero 6 sendiri lebih ditujukan untuk animasi yang bisa dicerna dengan mudah untuk segala usia. Hal ini, tentu saja, juga didukung dengan nilai moral dan pesan yang bisa diambil terutama yang berhubungan dengan keluarga dan teman-teman.
Kemampuan Walt Disney Animation Studios sendiri dalam mengembangkan film animasi memang tak perlu diragukan lagi. Film Big Hero 6 yang diadaptasi berdasarkan komik Marvel tersebut , walau memiliki alur sekaligus perbedaan karakter dengan komik aslinya, dikemas dengan cukup menarik dan cocok untuk ditonton oleh anak-anak maupun orang dewasa jika ingin menghabiskan waktu akhir minggu bersama keluarga. Dan tentunya untuk pengalaman menonton yang lebih maksimal, menonton film Big Hero 6 dengan format 3D bisa menjadi alternatif pilihan.